Inovasi Teknologi Pertanian Hadapi Perubahan Iklim

Perubahanan iklim berdampak serius terhadap sektor pertanian dan mengancam proses produksi pangan masyarakat lokal. Cuaca tak menentu menyulitkan para petani dalam memperkirakan waktu pengelolaan lahannya. Agar pengaruh perubahan iklim tidak mendominasi sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai inovasi teknologi pertanian. “Berbagai pihak berusaha menciptakan inovasi teknologi pertanian. Misalnya mengembangkan teknologi biofertilizer dan bilpeat untuk meningkatkan produksi ketersediaan pangan,” kata Haryono, Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan di Jakarta, Rabu (1/5). Menurutnya, berbagai inovasi teknologi yang dihasilkan melalui penelitian, diyakini mampu menekan dampak perubahan iklim terhadap keberlanjutan produksi pertanian. Dalam hal ini upaya antisipasi, mitigasi, dan adaptasi terhadap perubahan iklim harus diposisikan sebagian bagian integral dalam kebijakan pembangunan pertanian. Langkah lainnya untuk menjawab ketahanan pangan dengan mendorong surplus beras 10 juta ton pada 2014. “Untuk itu ada beberapa langkah yang dilakukan, seperti penurunan konsumsi beras 1,5% per kapita per tahun, penambahan luas sawah seluas 130.000 hektar, perbaikan jaringan irigasi sebanyak 18,8% per tahun, dan pengurangan susut panen 1,5% per tahun,” tambah Haryono. Sementara itu, Listyani Wijayanti, Deputi Bidang Bioteknologi dan Agroindustri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, mengatakan BPPT telah menciptakan sejumlah inovasi teknologi untuk mengatasi ketahanan pangan menghadapi perubahan iklim ini. Teknologi yang dilakukan antara lain pengembangan konsorsia, yaitu mikroba untuk peningkatan lahan masam, karena asam organik didegradasi oleh mikroba-mokroba tersebut. “Selain itu, BPPT mengembangkan ikan nila salin unggul, untuk mengantisipasi dampak pemanasan global. Teknologi sangat penting dan diperlukan untuk mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional,” ungkap Listyani.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author