Mau Tahu Inovasi BPPT Terkini

Jakarta –   Robot bawah air  atau ROV (Remotely Operated Vehicle) milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai bagian dari tim SAR Nasional (Basarnas) dalam musibah KM Sinar Bangun di Danau Toba merupakan salah satu layanan teknologi BPPT pada masyarakat.

Teknologi ROV BPPT mampu menjawab spekulasi sekaligus verifikasi pernyataan Kepala Basarnas tentang dugaan keberadaan KM Sinar Bangun. ROV dilengkapi teknologi multibeam dan side scan sonar. “Temuan korban tewas, kursi, barang-barang penumpang, kendaraan, dan lain-lain oleh Tim ROV BPPT telah memberikan informasi yang meyakinkan masyarakat dan menjawab keraguan para keluarga korban akan keberadaan KM. Sinar Bangun dan para penumpang lain yang belum ditemukan tim SAR Nasional,” kata Kepala BPPT Unggul Priyanto saat memberikan paparan di hadapan Menristekdikti M. Nasir dan mantan Presiden ke-3 RI BJ Habibie yang juga “founding father” BPPT dalam acara “BJ Habibie Technology Award” di Jakarta, kemarin (10/7/2018).

Unggul Priyanto juga menyampaikan beberapa program BPPT lainnya, yaitu kliring teknologi peningkatan kecepatan KA koridor Jakarta-Surabaya untuk Kementerian Perhubungan sejak 2017 lalu.  “Hasil kajian ini adalah rekomendasi pemilihan teknologi dan rancangbangun peningkatan kecepatan kereta api koridor Jakarta-Surabaya sepanjang 720 Km yang didesain dapat ditempuh dalam waktu 5 jam atau dengan kecepatan rata-rata 130kKm/jam,” ujarnya.

BPPT, lanjut Unggul, juga berkontribusi kepada PT INKA (Persero) dalam menunjang pembangunan sarana Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dengan melakukan audit teknologi untuk menilai kemampuan manufaktur industri perkeretaapian . Selain audit teknologi, kata dian, juga dilakukan  perhitungan reliability, availability, maintainability, and safety (RAMS) untuk komponen utama Kereta Api.

“BPPT juga melakukan beberapa pengujian utama seperti uji konstruksi, analisa electro magnetic Interference (EMI), analisa isolasi terhadap perpindahan panas dan kebisingan dan pengujian komponen fire retardant dan toxicity,” ujarnya.

Inovasi di bidang lain, yaitu transportasi Penerbangan. Unggul menjelaskan, BPPT tengah melakukan kaji-terap inovasi ADS-B.  ADS-B adalah Sistem Pemantau Penerbangan Nir Radar Berbasis ADS-B (Automatic Dependent Surveillance – Broadcast).

ADS-B merupakan perangkat navigasi yang mampu menggantikan fungsi radar dalam memantau penerbangan pesawat.  Pemasangan perangkat ADS-B yang diproduksi oleh PT INTI ini mulai diimplementasikan tahun ini di tujuh lokasi sepanjang jalur penerbangan Sentani-Oksibil-Wamena Papua.

“Keunggulan dari perangkat navigasi ADS-B ini adalah dapat mengatasi kendala penerbangan di wilayah kosong yang sulit dijangkau radar, selain ditinjau dari sisi biaya investasi dan operasionalnya lebih murah dibandingkan dengan perangkat navigasi berbasis radar,” papar Unggul.

Sementara itu, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018 lalu, BPPT mengujikan teknologi e-verifikasi dan teknologi tanda-tangan atau sertifikat digital di Pilkada Sulawesi Selatan, bekerjasama dengan KPUD Sulawesi Selatan.  Unggul menjalaskan teknologi e-verifikasi memanfaatkan data sidik jari yang tersimpan dalam KTP-el untuk memastikan pemilih yang hadir memang secara sah memiliki hak suara. “Sehingga dikurangi potensi kecurangan pemilu seperti penggelembungan suara akibat pemilih yang tidak sah, pemilih ganda maupun akibat kesalahan perhitungan total suara dalam TPS,” ujarnya.

Selanjutnya di bidang energi kelistrikan, BPPT telah melakukan kerjasama dengan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan GFZ. untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).  Kerjasama ini diawali pada 2016 dengan pembangunan Demo Plant Binary Cycle 500 KW. BPPT menyediakan lahan dan engineering design, sedangkan PT PGE menyediakan brine (hot water) dan perpipaan suplai brine. “Untuk modular binary cycle dan engineering design disediakan oleh GFZ. Dari sistem yang dikembangkan ini akan dihasilkan listrik sebesar 500kW.

Untuk pertama kalinya, pemanfaatan teknologi binary cycle ini dikembangkan pada PLTP Lahendong. Melalui teknologi binary cycle ini sisa air panas dapat dimanfaatkan sebelum diinjeksikan ke dalam sumur injeksi. “Dengan bantuan worker fluid, turbin dapat berputar sehingga dapat menghasilkan listrik,” ujarnya.

Salah satu inovasi lain yaitu di bidang kemaritiman. Dalam hal ini,  BPPT mengembangkan pemanfaatan karet alam dalam negeri untuk menjadi produk inovasi rubber air bag bekerjasama dengan PT Samudera Luas Paramacitra Cirebon. BPPT berhasil  perekayasaan teknologi material melalui pengembangan teknologi pembuatan rubber air bag dengan memanfaatkan bahan baku karet alam lokal. “Inovasi rubber air bag buatan lokal ini bertujuan agar tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) industri perkapalan dapat ditingkatkan,” ujar Unggul.

You May Also Like

More From Author