Kapal Protipe BPPT, KLM Maruta Jaya 900 Tenggelam di Pelabuhan Tanjung Priuk

Maruta_Jaya

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi masih terus menyelediki Kapal Maruta Jaya 900 yang dikabarkan tenggelam pada 8 Januari 2012.

Dari penjelasan resmi yang dikeluarkan Humas BPPT menyebutkan saat KLM Maruta Jaya ke luar dari dam pelabuhan Tanjung Priuk untuk tujuan pengerukan pada 28 Desember 2011, pada 8 Januari pukul 11 pagi BPPT menerima laporan dari operator Maruta Jaya, PT Elsa Trans Nusantara bahwa kapal tersebut tenggelam.

BPPT kemudian langsung mengirim tim lokasi dan saat ini dalam proses bekerjasama dengan pihak yang berwenang mencari data faktor-faktor penyebab tenggelamnya kapal. BPPT juga berkordinasi dengan pihak pelabuhan untuk melaksanakan kewajiban sebagai pemilik kapal serta mengkaji segala kemungkinan termasuk upaya pengapungan dan memberdayakan kembali kapal sesuai rencana untuk menyelamatkan aset negara.

Sebagaimana diketahui Kapal Layar Motor (KLM) Maruta-Jaya 900 adalah protitipe kapal hemat eneri yang dikembangkan BPPT. Kapal didesain khusus sebagai kapal pengangkut barang berkapasitas 900 ton DWT. Kapal ini juga disebut hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

Prototipe kapal ini dikembangkan sebagai wahana pembuktian konsep (prove of concept) bahwa kapal berpenggerak layar yang dirancang sesuai dengan kondisi alam setempat bisa menjadi teknologi alternatif untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya bahan bakar minyak.

Kapala Maruta Jaya 900 dibangun PT PAL Indonesia dan mulai beroperasi secara resmi Mei 1990 serta telah terbukti mampu menghemast konsumsi bahan bakar minyak sampai 70 persen dibandingkan dengan kapal seukurannya.

Sesuai dengan konsep pengembangannya yaitu sebagai kapal angkut barang, KLM Maruta Jaya telah dioperasikan untuk membawa komoditas di beberapa kepulauan Indonesia bekerjasama dengan operator pelayaran termasuk membaawa barang-barang bantuan untuk korban tsunami Aceh dan Mentawai. Pengoperasian ini ditujukan untuk melakukan Operation, Test and Evaluation dalam rangka pengembangan suatu produk teknologi.

Sejalan dengan perkembangan waktu, terjadi beberapa perubahan kebutuhan pelaku bisnis angkutan kapal diantaranya kebutuhan kecepatan kapal dan kecepatan bongkar muat menjadi faktor yang lebih dominan. Hal ini menyebabkan kapal ini harus dikondisikan tetap layak dioperasikan sebagai kapal angkut barang.

Pada perkembangannya melalui suatu kajian yang memperhatikan masukan dari berbagai pihak. Serta menimbang kapal ini merupakan prototipe kapal layar tiang tinggi yang sangat langka di Indonesia serta memiliki teknologi dan reputasi terbaik antara lain pernah menjadi juara lomba arung samudera tahun 1995 maka BPPT telah sepakat dengan Kementerian Kordinator Kesejahteraan Rakyat untuk mengalihfungsikan menjadi Kapal Latih dan Balai Latihan Kerja.

Rencananya kapal ini akan masuk dok pada Januari 2012 hingga April 2012. Sementara menunggu realisasi masuk dok, kapal ini yang statusnya dioperasikan oleh PT Elsa Trans Nusantara dengan agen pelayannya PT Admiral Line dilabuhkan di dalam dam pelabuhan Tanjung Priuk.  

Selanjutkanya ada surat edaran dari PT Pelabuhan Indonesia II tertanggal 15 Desember 2011 yang memerintahkan seluruh kapal harus dikeluarkan dari dam untuk tujuan pengerukan. Karenanya operator memindahkan KLM Maruta Jaya keluar dam pada 28 Desember 2011 dan lego jangkar di luar dam. Pada 8 Januari kapal ini dilaporkan tenggelam.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author