Frost & Sullivan memprediksi industri transportasi dan logistik Indonesia akan mengalami pertumbuhan sebesar 15,4% menjadi Rp 4,396 triliun pada 2020. Hal ini didukung pertumbuhan sektor jasa pelayanan dan peningkatan konsumsi pribadi rumah tangga.
Vice President Global, Transportasi & Logistik Practice, Frost & Sullivan, Gopal R menambahkan faktor lain pendorong pertumbuhan adalah peningkatan konektivitas perdagangan maritim, peningkatan investasi infrastruktur transportasi dan logistik, serta peningkatan perdagangan e-commerce.
“Peningkatan pembelanjaan masyarakat terhadap barang-barang elektronik diprediksi sekitar USD 1,9 milyar dengan asumsi pertumbuhan sekitar 12-13%. Ini akan menjadi segmen domestik dan ekspor yang potensial di tahun 2016,” kata Gopal pada paparannya dengan mass media, di Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Menurut Gopal, dalam menghadapi trend logistik ini, para penyedia jasa logistik harus meningkatkan kemampuan dan pelayanan, penambahan pergudangan, serta peningkatan layanan teringerasi dengan layanan informasi teknologi.
Sementara itu, Ketua Harian Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra menyatakan, kedepannya bisnis jasa layanan logistik ini harus terintegrasi dengan berbagai platform atau multi platform. Integrasi berupa hubungan dengan intermoda lain serta meningkatkan layanan dengan pengunaan Informasi Teknologi.
“Pertumbuhan bisnis e-Commerce di Indonesia memerlukan layanan yang terintergrasi serta cepat dan dapat diakses dari manapun. Jika tidak konsumen tidak mendapatkan kepuasan layanan dari para pelaku jasa transportasi logistik ini,” tegas Mahendra. Albarsah