Jakarta, Technology-Indonesia.com – Ampas susu kedelai belum banyak dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah bagi lingkungan. Padahal ampas susu kedelai kaya senyawa antioksidan sehingga bisa dimanfaatkan menjadi krim kecantikan untuk mengatasi penuaan.
Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuktikan hal tersebut melalui serangkaian uji coba. Mereka berhasil membuat krim anti aging berbahan limbah ampas susu kedelai bernama Gylcream.
Iffah Sofana, mahasiswa pengembang Gylcream mengatakan, selain mengandung vitamin E, ampas susu kedelai mengandung vitamin B1, serta isoflavon sebanyak 22%. Ketiga komponen tersebut bisa bertindak sebagai senyawa antioksidan.
Melihat potensi dalam limbah ampas susu kedelai yang begitu besar, Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan ini mengajak rekan satu jurusannya yakni Muna Fadilah dan Nurfirda Herliana dari Fakultas Farmasi untuk meneliti lebih lanjut limbah ini.
Di bawah bimbingan Widagdo Sri Nugroho, mereka bergerak memanfaatkan ampas susu kedelai. Ketiganya lalu mebuat krim dari ekstrak ampas susu kedelai yang berguna sebagai agen anti-aging melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang penelitian Eksakta.
“Sebelumnya kami melakukan formulasi untuk mendapatkan komposisi krim yang paling baik dalam mengatasi penuaan,” jelasnya pada Rabu (11/7/2018) di Kampus UGM.
Firda menambahkan formulasi terbaik yang didapatkan yakni krim dengan kandungan 10 % ekstrak ampas susu kedelai. Dari uji organoleptis dan uji pH menunjukkan komposisi tersebut telah sesuai dengan standar krim.
Setelah didapat formulasi yang tepat, krim diujicobakan ke hewan coba yakni kulit tikus wistar. Sebelumnya kulit tikus wistar disinari dengan UV-B selama 17 menit dengan kekuatan radiasi penyinaran sebesar 10 mW/cm2 selama 14 hari.
“Hasilnya memperlihatkan bahwa aplikasi Gylcrem 51 % lebih efektif dibanding krim anti aging kimiawi yang beredar di pasaran dalam mengatasi penuaan kulit,” kata Muna.