Lapan Serahkan Citra Satelit ke 9 Instansi

foto www.big.go.id

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyerahkan data penginderaan jauh resolusi tinggi dan mosaik data penginderaan jauh resolusi menengah wilayah Indonesia ke sembilan instansi pemerintah.  Data tersebut sangat mendukung berbagai kebutuhan, salah satunya membangun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Data satelit yang diserahkan berupa citra SPOT-5 beresolusi 2,5 meter dan citra SPOT-6 dengan resolusi spasial 1,5 meter. Serta, citra resolusi menengah berupa data dari satelit Landsat-7 dan Landsat-8. Kedua citra resolusi menengah ini telah diproses untuk menghasilkan mosaik citra bebas awan untuk seluruh wilayah Indonesia.

 

Instansi yang menerima data satelit tersebut adalah Badan Informasi dan Geospasial (BIG), Badan Pengelola REDD+, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Keungan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pusat Statistik, dan Pemprov DKI Jakarta. Penyerahan dilaksanakan pada Kamis (29/1) di Ruang Training Kedeputian Penginderaan Jauh Lapan, Jakarta Timur.

Data tersebut akan digunakan oleh instansi pemerintah untuk berbagai kebutuhan, salah satunya untuk membangun RDTR. Citra SPOT-6 dapat digunakan untuk membuat peta skala 1:5000. Citra beresolusi tinggi ini mampu untuk mengidentifikasi 40 persen obyek tutupan lahan sehingga bermanfaat dalam perencanaan tata ruang yang menyeluruh.

Bahkan saat ini untuk penyusunan RDTR diperlukan citra satelit dengan resolusi spasial hingga di bawah 60 centimeter agar dapat menghasilkan data yang lebih detail. Citra satelit resolusi sangat tinggi ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan identifikasi obyek, selain itu juga digunakan untuk pemetaan pada skala 1:2500.

Citra satelit menjadi komponen penting dalam penyusunan RDTR. Citra satelit akan menghasilkan peta pertanahan, tata batas kawasan hutan, lahan baku sawah, perencanaan lahan pertanian, pemetaan irigasi, deteksi dan pemantauan daerah pertambangan, dan pembuatan blok sensus.

 

Menurut Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial BIG, Antonius Bambang Wijanarto, data penginderaan jauh ini sangat berguna sebagai data primer dalam proses pemetaan dasar. Dengan diterimanya data citra SPOT-6 , Informasi Geospasial Dasar (IGD) berupa peta dasar skala 1.5.000 dapat segera tersedia dan mendukung percepatan penyusunan Peta Rencana Detil Tata Ruang untuk perencanaan wilayah.

Sementara itu, Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan, Orbita Roswintiarti, menegaskan bahwa penyerahan data penginderaan jauh ini merupakan implementasi dari UU No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2012, dimana penyediaan data penginderaan jauh dilakukan oleh Lapan, yang lainnya tinggal menggunakan. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi anggaran negara dengan mencegah duplikasi dalam pengadaan data penginderaan jauh.

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author