BATAN Bangun Iradiator Gamma Serbaguna di Serpong

groundbreaking pembangunan iradiator gamma serbaguna di Serpong

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) bekerjasama dengan Izotop-Hongaria memulai pembangunan Iradiator Gamma Serbaguna di Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan. Iradiator Gamma merupakan teknologi proses pengawetan dan sterilisasi menggunakan radiasi aman untuk makanan, obat-obatan, bahan herbal, kosmetika dan alat kesehatan.

Iradiator berkapasitas dua mega currie (2 MCi) ini akan mampu melayani proses iradiasi hingga 123 meter-kubik per hari. Tujuan utama pembangunan Iradiator adalah untuk meningkatkan penguasaan teknologi dari tahapan desain, konstruksi dan pengoperasian.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir mengatakan pembangunan iradiator diharapkan dapat menambah nilai komoditas lokal. “Dana untuk pembangunan cukup besar. Kalau sudah komisioning, harus dihitung berapa tahun nilai tambah ekonomi komoditas, itu harus kembali,”ungkapnya saat peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Iradiator Gamma Serba Guna, di Serpong, Selasa (29/3/2016).

Dalam acara tersebut, Kepala BATAN, Djarot S. Wisnubroto  mengatakan iradiator gamma berguna untuk pengawetan makanan, sterilisasi alat kesehatan, maupun jamu herbal sehingga lebih berkualitas. Kondisi iklim tropis dan infrastuktur transportasi nasional yang kurang memadai menyebabkan komoditas pangan mudah rusak dan cepat busuk.

Kurangnya ketersediaan fasilitas dan teknologi pengawetan yang aman menyebabkan produsen/pedagang kerapkali mengambil jalan pintas dengan menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin untuk mengawetkan makanan. “Dengan iradiator, produk yang diiradiasi dapat membunuh mikroorganisme tanpa mengubah nutrisi pada produk yang diiradasi,”jelasnya.

Menurut Djarot, Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan produk pertanian, peternakan dan produk komoditas lainnya, hanya memiliki satu iradiator komersial di Cikarang, dan satu irradiator non komersial milik BATAN di Pasar Jumat, Jakarta. Sementara Vietnam punya beberapa bahkan Tiongkok punya belasan iradiator gamma.

Djarot berharap pembangunan iradiator di Serpong dapat menjadi role model untuk pembangunan iradiator dengan kapasitas yang lebih besar di daerah lainnya, terutama di dekat pelabuhan yang menjadi pintu lalu lintas distribusi komoditas.

Pembangunan iradiator bersifat multiyears menelan biaya hingga 96 miliar. Djarot mengklaim 80 persen kontribusi kandungan komponen lokal pembangunan iradiator dari Indonesia. Sedangkan 20 persen dari Izotop – Hongaria, terutama sumber radioaktif yang hanya bisa dibuat di dalam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). MOU kerjasama rekayasa iradiator gamma dengan pihak Izotop-Hongaria telah ditandatangani pada 25 September 2014 di Wina-Austria.

Teknologi pengawetan dan sterilisasi radiasi gamma memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat membunuh bakteri, kuman, telur, larva, serta serangga hingga lapisan dalam dari produk yang diiradiasi. Produk yang diiradiasi aman untuk dikonsumsi karena tidak memerlukan bahan pengawet sehingga tidak menimbulkan residu bahan kimia beracun.

Proses iradiasi dilakukan pada proses dingin sehingga tidak merusak/mengubah nutrisi pada makanan yang diiradiasi dan kemasannya. Proses iradiasi dilakukan pada produk yang sudah dikemas siap kirim sehingga akan terhindarkan dari terjadinya proses rekontaminasi.

Satu fasilitas iradiator dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, antara lain menghambat pertunasan, pitosanitari, karantina buah, mengurangi kandungan bakteri patogen, kapang, jamur dan mikroorganisme lainnya, memperpanjang daya simpan, dan disinfestasi serangga.

Peletakan batu pertama ini dihadiri juga oleh Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Hongaria, Peter Varfi. (sumber www.batan.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author