BRIN dan Unpam Kolaborasi Olah Limbah Nuklir Ramah Lingkungan

TechnologyIndonesia.id – Universitas Pamulang (Unpam) menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam upaya mendorong inovasi teknologi pengolahan limbah nuklir yang ramah lingkungan.

Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (OR TN) BRIN Syaiful Bakhri yang menyambut rombongan tersebut menyampaikan, BRIN terus berupaya membangun ekosistem riset yang melibatkan universitas, termasuk Unpam, dalam rangka revitalisasi dan dekontaminasi.

“Topik riset dalam pengelolaan limbah radioaktif mencakup berbagai disiplin ilmu seperti teknik mesin, teknik industri, teknik elektro, dan teknik kimia,” ungkap Syaiful di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong, pada Selasa (11/2/2025).

“BRIN memiliki berbagai fasilitas utama untuk pengelolaan limbah, termasuk insinerator, evaporator, kompaksi, dan solidifikasi,” imbuhnya.

Kolaborasi diawali dengan kunjungan langsung sejumlah dosen dan tujuh orang mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Unpam ke fasilitas Pengelolaan Limbah Radioaktif BRIN.

Kunjungan bertujuan untuk menjajaki peluang kerja sama riset dalam pengembangan alat pengolahan limbah, yang diharapkan dapat menjadi bahan tugas akhir bagi mahasiswa Teknik Mesin Unpam.

Mereka juga berkunjung ke Instalasi Pengelolaan Limbah Radioaktif (IPLR) berlokasi di Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran-BRIN. Mereka mendapat penjelasan serta melihat langsung fasilitas utama pengolahan limbah radioaktif, termasuk evaporator, insinerator, unit kompaksi, dan penukar ion.

Hendra Adhi Pratama, Koordinator Kelompok Riset Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif. BRIN memaparkan beberapa riset yang telah dilakukan dengan berbagai sumber pendanaan, termasuk dari DIPA OR TN.

“Kemudian dana dari LPDP melalui program RIIM Kompetisi, serta pendanaan dari luar negeri seperti IAEA melalui Coordinated Research Project (CRP). Untuk kolaborasi RIIM Invitasi Strategis membuka peluang kerja sama riset bagi Teknik Mesin Unpam, khususnya dalam bidang pengelolaan limbah radioaktif,” ungkapnya.

Sementara itu Suryantoro Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama BRIN menjelaskan, fasilitas IPLR telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun dengan teknologi dari Prancis. Karena itu, diperlukan pengembangan teknologi yang lebih modern dan efisien.

“Sebagai contoh, unit penukar ion yang digunakan di IPLR merupakan hasil pengembangan mandiri yang sebelumnya dilakukan melalui riset sederhana,” jelasnya.

Ajrieh Setyawan dari IPLR BRIN ikut menambahkan, kegiatan kunjungan menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan tentang pengelolaan limbah radioaktif serta tantangan yang dihadapi.

“Kami menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, riset tenaga nuklir, dan institusi pendidikan. Dalam mengembangkan solusi inovatif, termasuk desain fasilitas pengolahan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti mini incinerator,” terangnya.

Kepala Program Studi Teknik Mesin Unpam Nur Rohmat, menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan ketertarikannya dalam mengembangkan desain insinerator skala kecil untuk pengolahan limbah radioaktif padat.

“Saat ini, ada alumni Teknik Mesin Unpam yang sedang merancang desain insinerator sebagai bagian dari tugas akhirnya. Kami berharap ini bisa dikembangkan lebih lanjut dalam kerja sama dengan BRIN,” ujarnya.

Rohmat juga menambahkan, Unpam telah memiliki fasilitas insinerator yang dikembangkan secara mandiri untuk pengolahan sampah.

“Kami mengusulkan agar kerja sama riset ini dapat menghasilkan paten bersama, dan berkontribusi pada pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Syaiful pada akhir kunjungan menegaskan, kunjungan universitas termasuk dosen dan mahasiswa, merupakan langkah awal dalam memahami pengelolaan limbah radioaktif serta aspek keselamatan dan keamanannya.

“Ke depan, mahasiswa S2 juga berpotensi terlibat dalam penelitian ini. Dengan melalui kolaborasi, diharapkan mereka memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai teknologi pengolahan limbah dan aspek ketenaganukliran,” pungkasnya. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author