TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Oseanografi berkolaborasi dengan PT. Harapan Interaksi Swadaya (Greenhope) melakukan penelitian pro-degradan berteknologi oxium dan pendekatan ramah lingkungan, melalui biodegradasi oleh mikroorganisme yang berlangsung sejak Juni 2024.
Peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN Yeti Darmayati menjelaskan bahwa kerja sama penelitian ini mempunyai fokus utama pada potensi oxium sebagai solusi ramah lingkungan dengan biota laut. Topik tersebut akan menjadi objek kajian riset bersama pada 2025 ini.
“Risetnya juga akan melibatkan tim dari BRIN yang terdiri dari para periset di berbagai bidang,” ujar Yeti pada pertemuan lanjutan di Kantor BRIN Kawasan Sains Aprilani Soegiarto Ancol Jakarta, Rabu (12/03/2025).
Ia menyampaikan harapannya, agar penelitian tersebut dapat mengidentifikasi kandidat mikroba unggul untuk solusi penanganan sampah plastik. Di samping itu juga untuk memberikan data penting dalam pengelolaan pencemaran mikroplastik di perairan Indonesia.
Sementara itu Isroi, Koordinator Kolaborasi dari Greenhope menegaskan, Greenhope merupakan perusahaan teknologi berbasis riset yang memproduksi bioplastik.
“Kami bercita-cita membantu pemerintah mencegah timbulan sampah plastik melalui inovasi bioplastik alternative,” terangnya.
Keduanya berdiskusi membahas beberapa poin krusial, termasuk penyelesaian dokumen legal, monitoring dan evaluasi (monev) laporan, serta perencanaan kegiatan riset 2025.
Sebagai informasi, pada 2024 kolaborasi riset yang sudah dilakukan meliputi beberapa eksperimen untuk penelitian Biodegradasi. Seperti, eksperimen pendahuluan uji biodegradasi, eksperimen perbandingan laju degradasi makroplastik, ada pula penelitian dampak/uji toksisitas sudah dilakukan, serta menghasilkan tulisan yang akan dipublikasikan.
“Kerja sama antara Greenhope dan BRIN ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi lingkungan, khususnya dalam mengatasi masalah pencemaran plastik di laut,” tutup Yeti.
Produksi plastik global terus meningkat sejak 1950-an, dan kondisi ini menciptakan masalah mikroplastik yang signifikan, terutama di lingkungan laut. Plastik umumnya terbuat dari minyak mentah dengan rantai karbon panjang dan berulang, sehingga sulit terurai.
Bahan ini juga memiliki masa hidup yang lama di lingkungan laut. Maka, masalah sampah plastik ini menjadi perhatian global, termasuk Indonesia. (Sumber brin.go.id)
BRIN dan Greenhope Kembangkan Pro-degradan Berteknologi Oxium
