Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menandatangani kesepakatan bersama penerapan iptek agribisnis terpadu berbasis keanekaragaman hayati. Kesepakatan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan ketahanan pangan di Indonesia khususnya Jawa Barat.
Pada saat yang sama dilakukan juga Perjanjian Kerjasama antara Asisten Deputi (Asdep) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenristekdikti, Kepala Pusat Penelitian Biotek LIPI, Direktur PT Karya Anugerah Rumpin (KAR), BP3IPTEK Jawa Barat, dan Universitas Padjajaran. Perjanjian ini sebagai bentuk dukungan dalam rangka meningkatkan produksi pangan nasional.
Kerjasama penerapan dan peningkatan agribisnis pertanian terpadu berbasis peternakan ini akan fokus pada pengembangan sapi unggul. Sebagai penghasil daging sapi nasional, Jawa Barat memiliki lingkungan yang cocok untuk peternakan sapi.
“Kerjasama ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki Jawa Barat melalui inovasi teknologi. Kekayaan alam sebagai anugerah Allah SWT ternyata bisa ditumbuhkembangkan melalui rekayasa teknologi untuk menghasilkan output yang lebih banyak agar bisa memenuhi hajat hidup masyarakat,” kata Ahmad Heryawan saat acara penandatangan di Gedung II BPPT lantai 24, Selasa (19/5).
Menurut Menristekdikti, rekayasa genetik menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan terhadap keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. “Kita tidak cukup mengandalkan barang yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang semakin berkembang. Kerjasama ini harus kita wujudkan dengan komitmen bersama,” lanjutnya
Sebagai langkah awal, akan dilakukan penelitian dan produksi bibit sapi unggul di PT KAR, Rumpin, Bogor. Peningkatan populasi dan perbaikan mutu genetik ternak akan dilakukan melalui aplikasi IB sexing.
Produksi sperma sexing menggunakan pejantan unggul dari sapi perah, sapi potong, maupun sapi Pasundan yang dipelihara di peternakan PT KAR. Koleksi sperma dianalisa kualitasnya. Sperma yang memenuhi syarat akan diproses untuk pemisahan antara jantan dan betina, kemudian dibekukan.
Seleksi, sinkronisasi dan IB sexing dilaksanakan oleh UPT Sapi Potong Cijenjing, Jawa Barat. Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan populasi dan mutu genetik ternak serta pelestarian plasma nuftah sapi Pasundan.
Untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, dilakukan pengembangan kawasan agribisnis terpadu berbasis pertanian dan perternakan dengan memanfaatkan fasilitas di Agro Techno Park, Jawa Barat. Kegiatan penerapan dan peningkatan agribisnis terpadu ini akan melahirkan UKM dan IKM yang selanjutkan akan dibina dengan pelatihan dan pendampingan.