Keanekaragaman Hayati DAS di Jakarta Terus Berkurang

CisadaneJakarta : Pusat Penelitian Biologi-LIPI melakukan kajian hilangnya keanekaragaman hayati di sungai Ciliwung dan Cisadane Jakarta.

Hasil penelitian yang dilakukan 2009, terungkap laju kehilangan jenis asli krustasea 67 persen, moluska 66 persen, dan ikan sebesar 92 persen di DAS Ciliwung.  Sedangkan di DAS Cisadane, laju kehilangan krustasea sebesar 39,1 persen, moluska 35,7 persen, dan ikan 75,6 persen.

“Kehilangan keanekaragaman biota perairan di DAS Ciliwung dan DAS Cisadane tersebut sangatlah memprihatinkan, karena jenis-jenis biota air tersebut sebetulnya banyak yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber protein. Selain itu, buruknya kualitas air  menyebabkan kepunahan biota air yang akan berdampak pada kesehatan manusia,” ungkap  Kepala Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Dr. Siti Nuramaliati Prijono, seperti dikutip dalam siaran pers.

Menurut Siti, tidak hanya di Jakarta, namun secara keseluruhan Indonesia ternyata merupakan negara yang memiliki daftar terpanjang jenis-jenis keanekaragaman hayati yang terancam punah, bahkan banyak yang belum diketahui nama dan potensinya.

Berkurangnya keanekaragaman hayati, lanjut dia,  akan menyebabkan jutaan manusia menghadapi masa depan di mana persediaan makanan lebih rawan terhadap perubahan iklim, hama dan penyakit serta persediaan air menjadi tidak teratur atau langka. “Hal ini dapat menurunkan kapasitas manusia untuk mempertahankan hidup di dunia dan membuat kita selangkah lebih dekat pada kepunahan diri kita sendiri”, jelasnya.

 Hari Keanekaragaman Hayati sedunia diperingati setiap tanggal 22, dan tahun ini bertema Biodiversity for Development and Poverty Alleviation. Dalam sidang pleno ke-83, Majelis Umum PBB di Berlin, Jerman telah dicanangkan 2010 sebagai International Year of Biodiversity dengan pesan Biodiversity is Life, Biodiversity is Our Life. (Lea)

 

You May Also Like

More From Author