Jalawure, Bahan Pangan Alternatif

foto www.lipi.go.id

Selain beras, Indonesia mengenal mengenal tanaman umbi-umbian dan tumbuhan lain yang biasa di makan, diantaranya ketela pohon, ubi jalar, talas, ganyong, jagung serta sagu. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ada umbi-umbian liar yang bisa diolah menjadi makanan alternatif pengganti beras. Tanaman liar tersebut oleh sebagian besar masyarakat kampung Cigadog, desa Cikelet dikenal dengan nama Jalawure (Tacca Leontopetaloides).

Tumbuhan Jalawure sejak tahun 1962 dimanfaatkan penduduk setempat untuk membuat berbagai jenis kue, baik kue kering maupun kue basah. Namun, kebutuhan kue jalawure masih sebatas keperluan keluarga. Karena itu, LIPI mendukung Pemerintah Kabupaten Garut yang sedang gencar menggalakkan penanaman umbi tersebut.

Tumbuhan Jalawure yang berasal dari Famili Taccaceae, secara alamiah tumbuh liar di pesisir pantai, khususnya di Pantai Garut Selatan. Tumbuhan Jalawure berupa terna tegak (perdu) dengan tinggi antara 1,5-2,0 meter, serta tidak berkayu dan bercabang. Tangkai daun melekat pada batang berbentuk segi lima. Tumbuhan Jalwure berbunga/berbiji dan berakar serabut berbentuk umbi. Jalawure berkembang biak melalui vegetatif (umbi) dan reproduktif (biji).

“Jalawure sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah Garut Selatan dengan dukungan lahan dan kondisi cuaca pantai,” ujar Sekretaris Utama LIPI Dr. Siti Nuramaliati Prijono dalam workshop Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Tumbuhan Lokal dalam Mendukung Kedaulatan dan Kemandirian Pangan di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (18/11).

Jalawure menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi di dalam tanah, dengan ukuran umbi bervariasi antara 1 – 2 kg. Umbi Jalawure mengandung karbohidrat 38,16 gr/100 gr. Dalam bentuk tepung Jalawure mengandung karbohidrat 83,07 ngr/100 gr. Dibandingkan dengan jenis tepung lainnya, tepung Jalawure mengandung karbohidrat paling tinggi. Selain itu, umbi Jalawure mengandung zat besi (Fe) 11,9 mg/gr dan Vitamin C 3,28 mg/100 gr.

Dr. Marlina Ardyani, peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI menambahkan hasil analisis kimia di laboratorium LIPI menunjukkan Jalawure memiliki kandungan gizi yang tinggi. “Jalawure mengandung kalium, kalsium dan vitamin C, yang tidak dimiliki oleh tepung terigu,” jelasnya.

Wakil Bupati Kabupaten Garut, Dr. Helmy Budiman bertekad menjadikan Jalawure sebagai produk unggulan dari Garut, selain dodol dan jaket kulit. Kabupaten Garut sebagai pemasok pangan terbesar di Jawa Barat bertekad menambah komoditas tanaman pangan dengan Jalawure. sumber www.lipi.go.id

 

 

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author