Peneliti BRIN Berhasil Merakit Varietas Unggul Kopi Arabika Asal Tana Toraja

TechnologyIndonesia.id – Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rubiyo berhasil menghadirkan varietas unggul kopi Arabika asal Tana Toraja yang berdampak nyata pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Rubiyo menjelaskan bahwa varietas kopi Arabika hasil riset BRIN kini telah mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat dan memiliki mutu cita rasa yang diakui secara internasional.

“Melalui pendekatan pemuliaan partisipatif dan kolaborasi antara BRIN, petani lokal, kelompok tani, serta mitra industri, kami berhasil merakit empat varietas unggul kopi Arabika dari Tana Toraja,” ujar Rubiyo dalam kegiatan verifikasi calon penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya di Jakarta pada Kamis (10/7/2025).

Keempat varietas tersebut yakni Toraya Uluway, Toraya Langda, Toraya Buntu Santung, dan Toraya Bolong, telah resmi terdaftar dan dilepas sebagai varietas nasional.

Data menunjukkan bahwa produktivitas kopi dari varietas baru ini mencapai 1,5 hingga 2 ton per hektare, jauh di atas rata-rata nasional. Tak hanya itu, skor cita rasa kopi dari varietas-varietas tersebut juga tergolong excellent, dengan nilai tertinggi mencapai 87,38 poin.

Dampak dari inovasi ini dirasakan langsung oleh masyarakat Tana Toraja. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, selaku penerima manfaat, mengungkapkan bahwa sejak varietas kopi unggul ini dikembangkan dan diterapkan secara luas, taraf ekonomi masyarakat petani kopi meningkat secara signifikan.

“Hasil panen meningkat, harga jual kopi juga naik karena kualitasnya lebih baik. Ini berdampak langsung pada penghasilan petani kami,” ujarnya.

Tana Toraja sendiri memiliki potensi besar sebagai penghasil kopi Arabika unggulan, dengan luas lahan mencapai lebih dari 10.000 hektare. Namun selama ini, keterbatasan varietas unggul, serangan hama, serta rendahnya mutu dan produktivitas menjadi tantangan yang belum terselesaikan.

Melalui intervensi riset BRIN, tantangan tersebut kini terjawab. BRIN tidak hanya menghadirkan inovasi varietas kopi, tetapi juga membangun sistem pemuliaan berbasis partisipasi, pelatihan teknis bagi petani, dan membangun jejaring kelembagaan bersama pemerintah daerah dan mitra usaha.

“Inovasi ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal keberlanjutan ekonomi dan kemandirian masyarakat. Inilah wujud nyata peran BRIN dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat,” tegas Rubiyo.

Kopi Arabika kini menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia dan penyumbang devisa negara. Indonesia menempati posisi keempat sebagai produsen kopi terbesar dunia, dan dengan terus berkembangnya varietas-varietas unggul seperti yang dikembangkan BRIN, diharapkan posisi ini dapat diperkuat sambil tetap menjaga kesejahteraan petani di daerah.

Sebagai informasi, berkat keberhasilannya ini, Rubiyo menjadi salah satu calon penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya, sebuah penghargaan yang diberikan kepada individu yang berjasa besar dalam pembangunan nasional di bidangnya masing-masing. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author