Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Kemaritiman) Indroyono Soesilo sepakat untuk mengoptimasikan sekitar 900-an Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Perikanan dan Kelautan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung Pembangunan Kemaritiman di Indonesia.
Menurut Indroyono, SMK Perikanan dan Kelautan yang memiliki program studi: Nautika Kapal Penangkap Ikan, Teknika Kapal Penangkap Ikan, Nautika Kapal Niaga, Teknika Kapal Niaga, Agribisnis Perikanan dan Agribisnis Rumput Laut segera ditingkatkan kemampuannya hingga memiliki kemampuan sertifikasi International Maritime Organization (IMO).
Untuk menambah tenaga pengajar bidang nautika dan teknika, akan diupayakan pemberian sertifikasi mengajar standar S-1 bagi para instruktur yang sudah berpengalaman di lapangan guna memperkuat staf pengajar di SMK Perikanan dan Kelautan. Para instruktur bisa direkrut dari perwira TNI-AL yang sangat professional di bidang bridge simulator, basic safety training dan diving yang saat ini banyak bertugas di Kobangdikal.
Khusus untuk bidang agribisnis perikanan dan agribisnis rumput laut, diupayakan kurikulum mencapai 70% praktek dan 30% teori. Kurikulum meliputi kegiatan budidaya perikanan, pengolahan produk perikanan hingga pengembangan kewirausahaan agribisnis melalui dukungan pembiayaan bank dan non-bank. Hasil latihan kewirausahaan agribisnis perikanan dan rumput dapat mendukung program Kemendikbud tentang pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah.
Dalam rangka memberikan kemudahan kegiatan praktek berlayar, para Siswa SMK Perikanan dan Kelautan akan dilibatkan dalam kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015, yang akan mengerahkan 88 Kapal ke wilayah Timur Indonesia. Disamping itu, 20 Siswa SMK Perikanan dan Kelautan akan dipilih guna berpartisipasi dalam Operasi Kartika Jala Krida World Expo Milan 2015.