Toraja Kembangkan Budidaya Ikan Nila Hasil Rekayasa Genetika BPPT

Toraja Utara, Technology-Indonesia.com -Sebagai lembaga yang berfokus di bidang kaji-terap teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan pengenalan beragam inovasi teknologi di bidang perikanan dan peternakan yang menyasar masyarakat Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Salah satunya inovasi teknologi rekayasa genetika terhadap spesies Ikan Nila.

“Spesies ikan Nila tersebut meliputi ikan Nila GESIT (Geneticaly Supermale Tilapia) (air tawar), Nila Salina (air payau), Nila Maharsi (air laut) dan berkontribusi pada pengembangan ikan Nila Nirwana (air tawar),” ujar Sekretaris Utama BPPT Dadan M. Nurjaman dalam acara ‘Sosialisasi dan Pelatihan Teknologi Perikanan Budidaya Ikan Nila Unggul dan Produksi Pakan Ternak’ di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (26/12/2019).

Kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan produktivitas serta pemenuhan ketersediaan pangan di wilayah Indonesia bagian timur. Kabupaten Toraja Utara yang secara geografis terletak jauh dari lautan, memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan budidaya perikanan air tawar meliputi perairan umum, kolam maupun sawah.

“Beberapa langkah telah dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi perikanan, terutama dengan adanya Balai Benih Ikan di Rantepao yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah Toraja Utara, sehingga dapat mendukung kebutuhan benih,” tutur Dadan.

BPPT sangat mendukung pengembangan potensi perikanan dengan melakukan kegiatan sharing informasi teknologi maupun kerjasama lebih lanjut. Pengenalan inovasi teknologi kepada masyarakat Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan ini diharapkan mampu mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

Dadan menjelaskan, inovasi tersebut dilakukan pada spesies nila agar kedepannya bisa meningkatkan nilai perekonomian masyarakat lokal. “Ikan-ikan nila tersebut memiliki berbagai keunggulan yang disesuaikan dengan tantangan lingkungan dan ekonomi yang dihadapi,” jelas Dadan.

Lebih lanjut Dadan mengatakan bahwa pada 2045, Indonesia akan dianugerahi bonus demografi. Suatu kondisi dimana jumlah usia produktif antara 15 – 64 tahun mendominasi jumlah penduduk secara nasional. Bonus demografi tersebut diyakini Dadan pun akan berlaku di wilayah Toraja Utara. Hal itu menurutnya, harus diiringi oleh penguasaan teknologi.

Pada tahun 2045 nanti tambah Dadan, dimana dicitakan Indonesia Maju, menuntut sumberdaya manusia yang mampu melakukan penguasaan inovasi teknologi di berbagai sektor. “Pembangunan SDM yang menguasai inovasi, sekecil apapun termasuk di dalam budidaya pertanian, perikanan, dan lainnya,” lanjutnya.

Hal ini dapat meningkatkan produktivitas yang berawal dari transformasi ekonomi, yang dalam hal ini melalui penerapan inovasi. “Toraja Utara ini memiliki potensi besar dalam hal budidaya perikanan. Diharap dengan penguasaan teknologi oleh masyarakat Toraja, dapat meningkatkan perekonomian di Toraja utara,” tuturnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Toraja Utara, Rede Roni Bare mengatakan keseharian masyarakat di wilayahnya mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan. Meski begitu pihaknya menginginkan produktivitas pada sektor tersebut dapat ditingkatkan agar perekonomian masyarakat juga terus membaik.

“Meski sudah mengenal konsep mina padi sejak lama, namun butuh sentuhan teknologi, untuk peningkatan produktivitas kedua sektor penggerak ekonomi masyarakat tersebut,” tegasnya.

Pada pelatihan ini juga diserahkan benih Ikan Nila Unggul sebanyak 20 ribu ekor, Pakan ikan sebanyak 2 ton, dan pakan ternak non ruminansia sebesar 4 ton.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author