Mino UGM Juara Dunia Kompetisi Inovasi Ideas for Action 2018

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Tim Mino Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi tingkat dunia dengan menjuarai kompetisi Ideas for Action 2018. Sebelumnya, tim ini mencatatkan diri sebagai juara dunia lomba inovasi ketahanan pangan Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) 2016 di Kamboja.

Tim Mino UGM beranggotakan Muhammad Nabil Satria Faradis dan Fajar Sidik (alumni Teknik Mesin); Untari Febrian Ramadhani (alumnus FEB); Monika Sekar Melati Istanto (Manajemen); serta Anindtyo Agung Baskoro dan Muhammad Nur Ardian(Teknik Mesin). Mereka sukses memenangkan kompetisi dengan mengusung teknologi Mino Microbubbles.

Teknologi Mino microbubble generator ini merupakan salah satu inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa UGM. Teknologi pengolahan air ini mampu membantu petani ikan dalam menaikkan hasil panennya sehingga meningkatkan keaejahteraan petani dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Inovasi Tim Mino UGM terpilih menjadi yang terbaik mengalahkan 2.100 proposal proyek dari berbagai belahan dunia yang didaftarkan di ajang bergengsi ini. Kompetisi diikuti 13.000 inovator muda dalam 4.000 tim dari 162 negara.

“Kompetisi berlangsung online dan peserta diminta merancang ide untuk membiayai dan mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Nabil dalam siaran pers yang diterima Technology-Indonesia.com pada Minggu (24/6/2018).

Muhammad Nabil Satria Faradis, Untari Febrian Ramadhani, dan Fajar Sidiq menunjukkan mino microbubble generator generasi awal (foto tahun 2016)

Teknologi Mino microbubble generator yang mereka ajukan dikembangkan untuk mendorong produksi budidaya ikan. Penerapan teknologi ini mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air sehingga mempercepat pertumbuhan ikan. Sistem lain yang telah ada hanya mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut sebanyak 3-4 ppm.

“Dengan teknologi ini terbukti mampu memperpendek masa panen ikan dan meningkatkan hasil ikan hingga 40%,” terang Nabil.

Inovasi yang dirintis sejak 2016 ini telah diaplikasikan kelompok petani ikan Mino Ngremboko di Bokesan, Sleman, Yogyakarta. Hingga kini, Mino telah dikembangkan dalam tiga generasi.

Mino dinilai sebagai inovasi yang dapat membantu para petani ikan dalam meningkatkan hasil panen ikan. Tim ini dikukuhkan dalam peringkat teratas dalam “14 Innovations to Helps Solve the World’s Toughest Problems” yang diumumkan Jumat (22/6/2018).

Kompetisi Ideas for Action merupakan program tahunan, gabungan dari World Bank Group dan The Zicklin Centre for Business Ethics Research di Wharton Schoo-University Pensylvania, Amerika Serikat. Kompetisi ini merupakan platform pengetahuan yang menghubungkan para peneliti dan pemimpin muda dunia yang memiliki keseriusan terhadap perkembangan masa depan dunia untuk berpartisipasi merancang ide dan mengimplementasikan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Atas kemenangan tersebut, Tim Mino diberi kesempatan untuk mempresentasikan dan menyajikan ide-ide mereka selama Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia. Mereka juga berkesempatan menerima dukungan dan mengunjungi akselerator startup di Wharton School – University of Pennsylvania.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author