Sektor kelautan dan perikanan memiliki posisi dan peran strategis dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal ini perlu didukung kebijakan strategis pembangunan sektor kelautan dan perikanan agar mampu menghasilkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi tinggi dan inklusif secara berkelanjutan.
Menurut Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) Indra Sakti, besarnya potensi sumber daya yang terkandung di wilayah Indonesia tidak akan bermanfaat tanpa dukungan pengetahuan untuk mengelola, memanfaatkan, dan melestarikannya. Iptek menjadi tumpuan agar kita dapat memanfaatkan potensi tersebut
“Untuk itu inovasi teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti dan akademisi harus dapat dimanfaatkan pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan,” kata Indra saat membacakan sambutan Kepala Balitbang KP dalam Seminar Nasional (Semnas) Penelitian dan Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (Sosek KP) ke VII di Jakarta, Kamis (29/10).
Hasil penelitian secara tidak langsung memegang peran penting dalam penegakan kedaulatan ekonomi dan kedaulatan wilayah NKRI untuk diarahkan kepada paradigma Ocean Based Development. “Dukungan hasil penelitian sosial ekonomi dapat menjadi akselerator dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang lestari,” lanjutnya
Seminar dengan tema “Urgensi Dukungan Hasil Penelitian Sosek KP dalam Rangka Percepatan Pencapaian Kedaulatan, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan Masyarakat KP” diselenggarakan oleh Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) dan Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network (IMFISERN).
IMFISERN merupakan organisasi profesi yang bertujuan untuk menghimpun potensi penelitian dan pengembangan, memperkuat jejaring penelitian sosek KP, serta mendukung kebijakan yang berbasis ilmiah untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan.
Presiden IMFISERN Zuzy Anna mengungkapkan seminar ini merupakan kegiatan sinergi dan sosialisasi hasil riset sosial ekonomi yang diharapkan menjadi masukan penting bagi pelaksanaan dan penyusunan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan.
“Perhelatan ini merupakan perwujudan dan tekad kita untuk menjadikan penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan sebagai bahan masukan bagi stakeholder terkait untuk tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Tukul Rameyo Adi mengatakan seminar rutin tahunan ini dilaksanakan untuk mewadahi diseminasi hasil penelitian dan analisa terkini akan tantangan pembangunan kelautan dan perikanan.
“Seminar bertujuan untuk menyebarkan hasil penelitian sosek KP serta mendiskusikan dan memberikan sumbang saran terkait urgensi dukungan hasil penelitian sosek dalam rangka mendukung visi misi KP. Seminar ini diharapkan bisa menjadi ajang pertukaran informasi serta pembangunan pengetahuan antar lembaga penelitian, instansi, dan pengambil kebijakan,” lanjut Rameyo.
Semnas dihadiri 200 peserta yang terdiri dari para peneliti, praktisi, akademisi, dan pemerhati sosek KP. Semnas menampilkan 107 makalah terdiri dari 81 makalah yang dipresentasikan dan 26 makalah dalam bentuk poster. Makalah terbagi dalam tiga sub tema yaitu kedaulatan, pengelolaan sumberdaya KP berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat KP.