Depok, Technology-Indonesia.com – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja meresmikan Laboratorium Uji Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok pada Jumat (8/3/2019). Laboratorium ini akan mendukung pengembangan riset ikan hias agar menghasilkan inovasi-inovasi untuk membangun industri ikan hias yang berdaya saing.
“Penguatan sarana riset seperti laboratorium diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat dan kemajuan Iptek dalam bidang ikan hias, diantaranya memberikan kemajuan dalam bidang penelitian, keberadaan laboratorium mendukung para peneliti untuk berkarya menghasilkan inovasi, paten dalam bidang ikan hias dan menghasilkan publikasi yang beriputasi sehingga ikan hias Indonesia menjadi dikenal secara luas,” jelas Syarief.
Selain itu, penguatan sarana riset laboratorium diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kemajuan pendidikan. Saat ini, laboratorium di BRBIH telah menjadi tempat pembelajaran bagi mahasiswa dari perguruan tinggi, politeknik, dan siswa sekolah menengah dari berbagai wilayah Indonesia untuk mendalami ilmu pengetahuan dalam bidang ikan hias.
Penguatan sarana riset laboratorium turut memberikan manfaat bagi pelaku ikan hias dalam mengembangkan budidaya ikan hias. Laboratorium BRBIH menjadi rujukan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia di bidang ikan hias baik dari instansi pemerintah maupun swasta.
Pada kesempatan tersebut, Syarief mendorong semua pihak untuk mengaplikasikan teknologi-teknologi inovasi yang sudah dikembangkan BRSDM. “Saya juga mengajak kita semua untuk meningkatkan nilai manfaat dari keberadaan fasilitas laboratorium yang telah dibangun ini untuk kerja sama riset, kemajuan pendidikan maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang ikan hias,” tuturnya.
Kepala BRBIH, Idil Ardi menuturkan BRBIH memiliki 5 laboratorium untuk mendukung pelaksanaan fungsi penelitian dan memberikan pelayanan publik, yakni Laboratorium Genetik, Laboratorium Kualitas Air, Laboratorium Biologi, Laboratorium Nutrisi, dan Laboratorium Pakan Alami.
Laboratorium Genetik berfungsi untuk mendukung penelitian genetik. Menurut idil, berbeda dengan ikan konsumsi, ikan hias yang dijual adalah keunikannya sehingga BRBIH harus merekayasa agar ikan hias bisa lebih cantik, indah, dan unik. “Juga untuk meningkatkan kualitas ikan hias agar bisa cepat tumbuh, ukurannya besar, warnanya lain daripada yang lain,” tuturnya.
Laboratorium Kualitas Air berfungsi mendukung penelitian lingkungan budidaya ikan hias. Laboratorium Biologi untuk mendukung penelitian reproduksi agar ikan hias bisa cepat memijah, produktivitas tinggi, dan telurnya. Selanjutnya, Laboratorium Nutrisi berfungsi mendukung penelitian pakan ikan hias, dan Laboratorium Pakan Alami untuk mendukung penelitian pakan alami.
Idil mengungkapkan, saat ini BRBIH sedang mengembangkan magot untuk memenuhi kebutuhan protein di dalam pakan ikan. Magot merupakan pakan alternatif yang proteinnya hampir sama dengan tepung ikan yang 80% kebutuhannya dipenuhi dari impor. “Kita kerjasama dengan Jepang untuk mengembangkan formulasinya. Kita sudah bisa produksi magot dan pakan ikan magot tapi kita harus memperbaiki formulasinya,” terangnya.
Selain ikan hias dan pakan ikan alternatif, BRBIH juga mengembangkan tanaman hias air dan smart keramba jaring apung (KJA).
Kepala Pusat Perikanan, Waluyo Sejati Abutohir menyampaikan saat ini pihaknya tengah mengajukan pengusulan akreditasi laboratorium bersertifikasi KAN (Komite Akreditasi Nasional) 17 025 tahun 2017. Ia berharap proses ini bisa selesai ditahun 2019 ini, sehingga laboratorium ikan hias bisa memberikan jaminan mutu dan pelayanan yang prima kepada pengguna.