Jakarta, Technology-Indonesia.com – Asap cair merupakan salah satu produk olahan kelapa yang dihasilkan dari proses pirolisis. Saat ini, asap cair banyak digunakan untuk memberikan aroma khas asap pada makanan maupun alternatif pengawet alami pengganti formalin atau boraks.
Asap cair dibagi menjadi tiga grade (kualitas) yang menentukan kegunaannya. Asap cair grade 3 dapat digunakan sebagai pengawet kayu dan koagulan, grade 2 digunakan sebagai antimikroba dan grade 1 digunakan sebagai pengawet alami makanan.
Industri pengolahan asap cair cukup banyak di Indonesia. Namun sayangnya, banyak UMKM yang memiliki keterbatasan alat untuk memproduksi asap cair dengan kualitas tinggi. Hal ini mendorong lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat sebuah konsep rancangan alat yang dinamakan “Teknologi Redestilasi Asap Cair” sebagai solusi peningkatan kualitas asap cair. Konsep rancangan ini berhasil mendapatkan dana hibah melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM T) Kemendikbud.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Nur Hidayah (Kimia 17), Dwi Rahmasari Fatmawati (Kimia 17), Dewi Rizqiyana (Kimia 17), Aldi Riyanto (Fisika 19), dan Sabda Alam (Fisika 18), dengan pembimbing Mokhammad Fajar Pradipta.
Dewi Rizqiyana melalui keterangan tertulis menerangkan bahwa teknologi redestilasi asap cair merupakan seperangkat alat yang mampu menjernihkan produk asap cair. Alat ini akan menghasilkan asap cair dengan grade 2 dan 1 yang memiliki nilai fungsional yang lebih baik dibanding asap cair grade 3.
Teknologi ini terdiri atas tabung destilasi, 2 tabung kondensor, dan kolom zeolit. “Keunggulan dari konsep rancangan teknologi ini dibanding teknologi yang sudah ada adalah adanya penambahan kolom zeolit yang berguna untuk menyaring senyawa berbahaya dalam asap cair,” terang Dewi.
Pada tabung destilasi, terangnya, akan terjadi proses pemanasan dan pemisahan senyawa yang terkandung dalam asap cair berdasarkan perbedaan titik didih senyawa tersebut. Pada tabung kondensasi akan terjadi proses konversi senyawa dari bentuk uap menjadi bentuk cair kembali sehingga dihasilkan asap cair. Terakhir, pada kolom zeolit akan terjadi proses penyaringan senyawa berbahaya yang masih terkandung dalam asap cair.
Komponen yang digunakan untuk pembuatan alat ini antara lain tabung destilasi food grade, tabung kondensor stainless steel, pipa spiral stainless steel food grade, zeolit granular, kran air, pompa kondensor, dan pipa PVC.
“Dengan adanya penerapan konsep rancangan teknologi redestilasi ini, diharapkan dapat membantu UMKM pengolahan asap cair di Indonesia sehingga asap cair yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan mampu bersaing dengan produk pengasapan dan pengawet makanan lain,” pungkasnya.