TechnologyIndonesia.id – Tomat beef merupakan salah satu jenis tomat yang memiliki ukuran paling besar dari jenis tomat lainnya. Di Amerika tomat beef biasa disebut tomato beefsteak. Tomat beef biasa digunakan sebagai bahan utama berbagai sajian makanan, ataupun sebagai bahan pelengkap seperti pada burger dan sandwich.
Tomat beef memiliki banyak kandungan nutrisi seperti Vitamin A, B, C, D dan E, serta kandungan kalium. Kandungan nutrisi ini menjadikan tomat beef sebagai salah satu buah yang kaya akan antioksidan dan dapat bermanfaat sebagai pencegah penyakit kanker dan penyakit jantung.
Untuk mempertahankan mutu tomat beef selama masa penyimpanan, Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, S. Rosalinda melakukan penelitian tentang teknologi nanobubbles.
Teknologi nanobubble merupakan suatu gelembung yang memiliki ukuran kurang dari 1 μm. Gelembung nanobubble mampu bertahan lebih lama di dalam air dibandingkan dengan gelembung mili dan makro.
Rosalinda menjelaskan, tomat beef termasuk buah klimaterik yang akan mudah rusak selama penyimpanan. Karena itu, diperlukan penanganan pasca panen yang tepat untuk mempertahankan mutu produk.
“Tomat beef ditinjau dari laju respirasi termasuk ke dalam buah klimaterik, yang dapat mengalami peningkatan respirasi pada awal masa setelah panen, dan akan menurun seiring masa waktu penyimpanan” jelasnya Rosalinda pada Webinar Agroinfuture #9 bertajuk “Solusi Inovatif Teknologi Pascapanen untuk Agroindustri Modern” yang digelar Badan Riset dan Inovasi NasionaL (BRIN), Kamis (27/02/2025).
Menurutnya, sampel tomat yang digunakan adalah sampel tomat hasil panen hari ke-78 setelah tanam dengan warna kulit buah turning, segar, dan memiliki berat rata-rata 137 gram. Generator nanobubble yang digunakan memiliki tipe aliran berputar termasuk pada metode formasi hydrodynamic cavitation.
“Pengembangan alat generator ini hasil kami kerja sama dengan PR Mekatronika Cerdas BRIN yang mengembangkan teknologi nanobubbles dengan aliran berputar,” ungkap Rosalinda.
Ia menjelaskan gas nanobubble yang digunakan dalam penelitian ini yakni gas ozon dan udara. Teknologi ozon ini telah disetujui secara ilmiah dan diakui aman oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk aplikasi dalam industri pangan.
“Gas ozon sendiri memiliki fungsi sebagai oksidator dan desinfektan yang dapat memperpanjang umur simpan, menjaga kesegaran, dan mengurangi kontaminasi pestisida.
Lebih lanjut Rosalinda menjelaskan, metode penelitian ini menggunakan kombinasi variasi waktu perlakuan ozon Nanobubble dengan perendaman. Parameter pengamatan pada aplikasi pascapanen tomat beef dengan teknologi nanobubbles ini meliputi laju respirasi, susut bobot, tekstur, dan warna.
“Kita lakukan analisis destruktif dan non destruktif. Destruktif itu melakukan uji Total Padatan Terlarut (TPT), mikroba, likopen sedangkan non destruktif itu susut bobot,” pungkasnya. (Sumber brin.go.id)
Teknologi Nanobubbles Solusi Inovatif untuk Jaga Kesegaran Tomat Beef
