BRIN Gandeng PT Arara Abadi Kembangkan Riset Hutan Industri

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Mikrobiologi Terapan menjalin kerja sama dengan PT. Arara Abadi (Sinarmas Forestry) untuk pengembangan riset hutan industri. Hal ini diwujudkan dengan penandatanganan naskah kerja sama antara kedua belah pihak di Parawang, Pekan Baru – Riau pada Selasa (12/7/2023).

Melansir dari laman brin.go.id, PT. Arara Abadi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pembangunan hutan tanaman industri. Dalam pengelolaannya, tuntutan produktivitas tinggi menjadi keharusan. Karena itu, upaya membangun performance salah satunya dilakukan melalui penyediaan benih unggul, menjadi hal yang tak dapat di tawar lagi.

“Guna memenuhi kebutuhan tersebut, teknologi pengembangan klon-klon unggul, manajemen hama penyakit terintegrasi, dan teknik silvikultur yang tepat menjadi suatu upaya jangka panjang untuk meminimalisir resiko kegagalan,” ungkap Eddie Haris selaku Direktur PT. Arara Abadi.

Kepala Riset dan Pengembangan PT. Arara, Budi menjelaskan, bila produktivitas, kualitas, cost dan sustainability menjadi fokus utama yang dapat dijadikan sebagai panduan riset.

“Dalam skala komersial, jenis Eucalyptus pellita dipilih sebagai komoditas yang dikembangkan. Untuk memacu pertumbuhan dan produktivitasnya, penyilangan intra dan inter species pun telah dilakukan,” ujar Budi.

“Tak hanya klon bibit unggul, adanya serangan hama dan penyakit tanaman menjadi tantangan yang juga mendapat perhatian serius. Dan ini menjadi hal yang dikerjasamakan dengan BRIN,” lanjutnya.

Budi berharap, dengan adanya kerjasama ini akan membuahkan solusi terutama upaya penanganan hama penyakit tanaman. Salah satu aktivitas riset akan berfokus dalam memahami karakter hama dan penyakit. Hal ini dapat memandu langkah riset kedepan dalam upaya penanganan jangka panjang.

Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Iman Hidayat menegaskan, banyak potensi yang dapat dikembangkan dari kerjasama ini, khususnya untuk sustainability. Salah satunya tentang carbon footprint dalam supply chain bisnis pulp and paper ini menjadi bagian yang juga tidak terpisahkan dari pemanfaatan biodiversitas yang berkelanjutan untuk mendukung program Net Zero Emission.

Dalam paparannya, Kepala Pusat Mikrobiologi Terapan BRIN Ahmad Fathoni menjelaskan pentingnya pencarian jenis baru, bioprospeksi dan upaya konservasi.

“Transformasi riset berbasis data akan menjadi prioritas di skala nasional. Kegiatan akuisisi keanekaragaman hayati dan data genom dengan memanfaatkan sumber daya lokal dapat dilakukan secara bersama sama dengan mitra,” ujar Fathoni.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author