VUB Padi Balitbangtan Tingkatkan Indeks Pertanaman dan Produktivitas Hasil di Sigi

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi padi untuk menjamin ketersediaan beras nasional secara berdaulat. Salah satu terobosan yang sedang dilakukan adalah pola tanam padi dengan indeks pertanaman (IP) 400 yang dikelola dalam klaster kawasan berbasis korporasi petani.

Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Fery Fahrudin Munier menyampaikan hal tersebut saat menghadiri panen padi di Desa Kaleke, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Sabtu (21/8/2021). Kegiatan ini merupakan upaya hilirisasi teknologi dan inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Sulteng untuk mendukung IP400.

Fery percaya program tersebut dapat berjalan dengan optimal melalui dukungan penerapan inovasi teknologi (inotek) yang telah dihasilkan oleh Balitbangtan. Penerapan inotek pertanian seperti penggunaan varietas unggul baru (VUB) yang berumur genjah telah terbukti nyata mampu meningkatkan provitas hasil di atas rata-rata produksi padi eksisting yang saat ini ditanam petani.

Plh. Kepala BPTP Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Femmi Noor Fahmi menyampaikan bahwa sebagai UPT Balitbangtan yang ada di daerah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng senantiasa mendukung program pemerintah khususnya dalam program pembangunan pertaniaan. Untuk mengoptimalkan lahan yang ada, melalui kegiatan hilirisasi teknologi dan inovasi dengan melakukan demplot peningkatan indeks pertanaman, dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan khususnya padi dan jagung.

Berdasarkan hasil ubinan VUB Inpari 33 pada luasan demplot 1 hektare (ha) diperoleh hasil 6,6 ton/ha gabah kering panen (GKP), yang sebelumnya dari varietas Cisantana hanya 4,5 ton/ha GKP. Petani perlu diedukasi urgensi pergiliran varietas menggunakan VUB untuk menghindari ledakan serangan hama dan penurunan produktiviatas hasil. Dari kegiatan pendampingan inotek BPTP Sulteng di Desa Kaleke diharapkan dapat diterapkan dan disebarkan oleh penyuluh dan petani koperator ke wilayah masing-masing, sehingga peningkatan indeks pertanaman dapat dilaksanakan di Kecamatan Dolo Barat.

Pada kesempatan tersebut, Camat Dolo Barat, Riiadin mengapreasi dukungan BPTP Sulteng di wilayah Kecamatan Dolo Barat. Wilayah tersebut memiliki potensi yang cukup luas untuk pengembangan tanaman pangan, baik padi ataupun jagung dan lainnya. Camat menghimbau agar para kepala desa dapat membantu penyuluh dalam menyampaikan teknologi yang telah disampaikan oleh BPTP Sulteng kepada masyarakat tani atau kelompoktani.

Dalam sesi diskusi, petani pelaksana demplot, Alaofin berharap agar luas lahan pendampingan perlu ditingkatkan, agar semakin banyak petani yang dapat mengikuti kegiatan. Melalui kegiatan ini terjawab masalah yang selama ini yang dihadapi oleh penyuluh, bagaimana mencapai target tanam yang cukup tinggi.

Penyuluh Desa Pewunu, Faisal menyampaikan terima kasih atas semua kegiatan yang diberikan, karena dengan demikian dia semakin memahami tugasnya sebagai penyuluh.

“Dulunya saya bingung dengan target tanam yang cukup tinggi, ternyata hari ini baru jelas solusinya yakni peningkatan indeks pertanaman yang dulunya hanya dua kali menjadi 3 atau bahkan 4 kali,” ungkap Faisal. (Sumber BPTP Sulteng)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author