Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menurunnya kondisi Pertanian di Kabupaten Kediri Jawa Timur menjadi kurang menguntungkan dan mengurangi minat pemuda untuk bertani. Kondisi ini melatar belakangi kunjungan Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri ke BB Biogen, Badan Litbang Pertanian di Bogor pada Kamis (25/10/2018).
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri, Sudarmiko mengungkapkan semakin berkurangnya minat masyarakat terutama pemuda di bidang pertanian menjadi salah satu faktor menurunnya kualitas pertanian di daerahnya. Selain itu, masalah alih fungsi lahan menyebabkan lahan pertanian terus berkurang.
“Masalah lain yang paling umum dialami petani, misalnya harga benih padi yang mahal tapi kualitasnya tidak sesuai. Harapan dari kunjungan ini, kami dapat menerapkan beberapa hasil penelitian, antara lain berbagai varietas unggul yang kami butuhkan,” ujar Sudarmiko.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BB Biogen, Mastur mendukung upaya DPRD Kediri dalam memperbaiki kondisi pertanian. Menurutnya, masalah mendasar antara lain bersumber dari mahalnya sewa lahan dan upah perlu direspon dengan perubahan orientasi dari pertanian biasa (konvensional) menjadi pertanian inovatif bernilai tambah tinggi, antara lain melalui pengembangan industri benih, produk premium, hortikultura dan multi-fungsi.
Mastur mengusulkan agar Kediri terus dikembangkan menjadi pusat produksi benih (seed centre). Sebab, industri benih sudah banyak berkembang di masyarakat daerah ini.
“Kediri mempunyai modal berupa lahan yang subur, sumber air yang mudah dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Untuk itu Kediri harus menjadi pusat industri benih,” ujarnya.
Mastur menambahkan, harga gabah rata-rata Rp 4.000, namun jika menjadi benih bisa Rp 7.000 rupiah atau lebih. Artinya pendapatan petani akan meningkat jika yang diproduksi adalah benih.
Mastur lebih lanjut menjelaskan, produksi gabah apabila memakai teknologi biasa, menghasilkan beras medium. Dengan perbaikan teknologi pengolahan bisa menjadi beras premium yang nilainya lebih tinggi. Jika menggunakan beras khusus seperti beras pulen, aromatik, dan beras merah, nilainya makin tinggi.
Lebih bagus lagi produk unggul tersebut menerapkan budidaya organik, sehingga menjadi beras bintang tiga, yaitu beras premium, istimewa/khusus, dibudidayakan organik. Untuk itu, sistem pengusahaaan bisa berbasis korporasi atau dan berbasis petani (kerakyatan).
“Hortikultura seperti nanas, cabai atau lainnya yang sudah berkembang dan dikenal, juga perlu didorong karena bernilai tambah tinggi. Pengembangan kawasan pertanian juga dapat diintegrasikan dengan eduwisata,” kata Mastur.
Diakhir diskusi, Kepala BB Biogen menyerahkan benih varietas unggul padi Inpadi Blas, Inpari 40, kedelai Biosoy dan teknologi feromon secara simbolis kepada DPRD Kediri. DPRD Kabupaten Kediri berharap bisa dijalin kerjasama antara Balitbangtan khususnya BB Biogen dengan Pemerintah Kabupaten Kediri. Andika Bakti/SB