PT. PCP Kembangkan Varietas Unggul Kelapa Inovasi Balitbangtan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma), Balitbangtan dan PT. Pipit Citra Perdana (PT. PCP) sejak 2016 telah bekerjasama mengembangkan varietas kelapa Dalam dan Genjah unggul hasil inovasi Balit Palma. PT. PCP yang sebelumnya bergerak di bidang tambang batubara dan telah sukses membudidayakan sawit di lahan gambut pasang surut, selanjutnya tertarik mengembangkan kelapa.

Manager Research and Development Rudy Hernawan mengatakan ketertarikan manajemen PT. PCP terhadap salah satu tanaman palma ini didasarkan pada peluang pasar produk-produk olahan kelapa yang terus meningkat permintaannya, baik lokal maupun dari luar negeri. Langkah awal Tim PT. PCP adalah mencari info terkait pengembangan kelapa pada pertemuan akbar kelapa di Bali di akhir 2016 dan dilanjutkan dengan kunjungan ke sentra kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir.

Pertemuan berlanjut di kantor Balit Palma, Manado untuk mendapatkan informasi inovasi teknologi terkait kelapa. Melalui diskusi yang panjang dengan para peneliti Balit Palma, diputuskan untuk mengembangkan varietas kelapa Dalam dan Genjah unggul hasil inovasi Balit Palma. Lokasi pengembangan di Pulau Baru dan Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Sejak 2017 telah dikirimkan ke Kaltara ribuan benih varietas kelapa Dalam Unggul seperti Kelapa Dalam Mapanget, Dalam Tenga, Dalam Bali, Dalam Palu, Dalam Sawarna serta beberapa varietas unggul kelapa Genjah yaitu Genjah Kuning Nias, Genjah Raja, Genjah Kuning Bali dan Genjah Salak.

Senior Manager PT. PCP, Dedi Cardi menyampaikan bahwa hingga saat ini telah tertanam kelapa seluas 900 hektare (ha) di lahan gambut pasang surut Pulau Baru. Setelah melewati masa perkecambahan selama 2-3 bulan, dilanjutkan pemeliharaan bibit di polibag sampai umur 1 tahun. Bibit kelapa yang tumbuh normal dan bebas dari serangan hama penyakit mulai ditanam pada awal 2018. Pendampingan tim peneliti dan teknisi Balit Palma dilakukan secara berkala, mulai penyiapan benih sampai pemeliharaan tanaman di lapang.

Menurut Dedi, untuk mendukung pengembangan kelapa ke depan, PT. PCP akan membangun plasma yang melibatkan petani sekitar kebun perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung penyediaan bahan baku pengolahan produk kelapa dan membantu meningkatkan taraf hidup petani sekitar kebun. Dalam waktu dekat, akan dibangun industri pengolahan kelapa di Kaltara yang diharapkan akan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak di wilayah Tarakan dan sekitarnya.

Untuk melaksanakan penelitian Uji Multi Lokasi Kelapa Hibrida Tipe Baru di lahan gambut pasang surut di Pulau Baru, Kepala Balit Palma, Ismail Maskromo bersama tim peneliti M. Roiyan Romadhon dan teknisi Silpha Mangudisang sempat berkunjung ke lokasi penanaman berbagai varietas hasil inovasi Balit Palma.

Hasil pengamatan di lapang ditemukan tanaman kelapa Dalam Mapanget telah berbunga dan berbuah pada umur 2,5 tahun setelah tanam. Hal ini merupakan kemajuan yang luar biasa, karena di tanah mineral pada lahan petani yang kurang dipelihara, tanaman kelapa tipe Dalam paling cepat berbuah pada umur 5 tahun.

Hasil peneitian awal di Balit Palma dengan pemeliharaan yang semi intensif melalui pemupukan 3 kali setahun dengan dosis standar, pembungaan kelapa Dalam dimulai pada tahun ke-empat setelah tanam.

Estate Manager Perkebunan Kelapa Pulau Baru PT. PCP, Erwan menginformasikan bahwa tanaman kelapa yang ditanam pada 2018 sudah berbunga sebanyak 5 persen dari total 60 ribu tanaman pada areal seluas 350 hektare.

Menurut pengamatan Kepala Balit Palma, tanaman kelapa cepat berbunga dan berbuah di kebun tersebut disebabkan ketersediaan air tanah yang cukup sepanjang waktu dan pemberian nutrisi atau pemupukan yang intensif yang dilakukan manajemen kebun.

Manager R & D, Rudy Hernawan menjelaskan bahwa pada lokasi yang sebelumnnya hutan lahan gambut pasang surut ini telah dilakukan penataan air yang baik dan benar. Untuk menghindari masuknya air laut saat pasang yang terjadi dua kali sehari, dibuat “talud pembatas” di sekeliling lahan dan memasang “klep” atau pintu air terkontrol pada talud.

Dengan mengatur ketinggian talud dan posisi klep dari muka air laut, air yang tertampung berlebih pada parit di kebun kelapa saat turun hujan, akan mengalir ke laut saat air surut. Dengan demikian akan terus berkurang keberadaan air asin di lahan dan parit kebun, berganti menjadi air tawar yang sesuai dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa.

Ketinggian air tanah di lahan gambut pasang surut yang diatur pada posisi 30 – 40 cm dari permukaan tanah ini memberikan ketersediaan air yang cukup pada akar tanaman kelapa sepanjang tahun.

Agusman sebagai agronomist PT. PCP menyampaikan bahwa untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa diperlukan nutrisi dalam jumlah yang cukup dan lengkap.

Menurut Agusman semua lokasi penanaman kelapa di Kebun Pulau Baru telah dianalisa tanah dan daun kelapanya yang menjadi dasar penyusunan komposisi dan jumlah nutrisi atau pupuk yang diberikan pada tanaman kelapa di lapang.

Pertumbuhan dan perkembangan yang sangat bagus varietas-varietas unggul kelapa Dalam dan Genjah di lahan gambut pasang surut yang tertata airnya, membuktikan adanya daya adaptasi yang luas dari varietas-varietas unggul kelapa Balitbangtan yang sebelumnya hanya direkomendasikan untuk pengembangan di lahan mineral dan lahan kering. Hal tersebut menjadi informasi menarik untuk perakitan dan pengembangan varietas-varietas unggul baru kelapa ke depan.

Sejalan dengan hal tersebut, Balit Palma dan PT. PCP mulai melakukan pengujian tanaman hasil persilangan baru kelapa Genjah asal Malaysia (Genjah Merah Malaysia dan Genjah Kuning Malaysia) dan kelapa Dalam unggul asal Indonesia (Dalam Tenga, Dalam Bali dan Dalam Palu) di lahan gambut pasang surut Pulau Baru, selain di lahan kering iklim basah di Sulawesi Utara dan lahan kering iklim kering di Gorontalo.

Dari penelitian ini diharapkan akan menghasilkan calon varietas kelapa Hibrida tipe baru yang sesuai untuk beberapa ekosistem yang berbeda. (Sumber Balit Palma)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author