Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kembali mengukuhkan tiga Profesor Riset baru. Ketiga ilmuwan itu adalah Dr. Herman Hidayat dan Dr. Endang Turmudi dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, serta Dr. Yanni Sudiyani dari Pusat Penelitian Kimia LIPI.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset Iskandar Zulkarnain di Auditorium LIPI, kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 15 Desember 2014.
Dalam pengukuhan tersebut, Dr. Herman Hidayat menyampaikan orasi ilmiah bidang sosiologi berjudul “Tinjauan Sosiologis Pengelolaan Hutan dan Hutan Tanaman Industri (HTI) dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”.
Herman menuturkan bahwa pengelolaan Hak Pengelolaan Hutan (HPH) dan HTI ke depan harus berbasis partisipasi masyarakat dan interaksi sosial. Pengelolaan ‘hutan lestari’ harus didukung tiga pilar utama, yakni layak secara ekonomi, sosial dan ekologi. “Peran pemerintah, khususnya Kementerian Kehutanan sangat signifikan dalam mengeluarkan instruksi perizinan HPH dan HTI,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat lokal harus diberi alokasi lahan 15 persen dari luas konsesi. Sepuluh persen dari alokasi lahan tersebut diperuntukkan bagi tanaman ‘kehidupan’ seperti karet, rotan, buah-buahan, dan sebagainya. Lima persen sisanya diprioritaskan untuk membangun sarana dan prasarana. Alokasi lahan tersebut sebagai fasilitas ‘pemberdayaan’ bagi penciptaan lapangan kerja, peningkatan perekonomian dan daya beli, menurunkan konflik lahan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Dr. Yanni Sudiyani memaparkan orasi ilmiah bidang ilmu biologi berjudul “Pengembangan Teknologi Pengolahan Biomassa Limbah Lignoselulosa untuk Pembuatan Bioetanol Generasi Ke Dua”. Yanni mengungkapkan peluang pemanfaatan limbah lignoselulosa menjadi bioetanol generasi kedua (G2) yang ramah lingkungan.
Menurut Yanni, bioetanol G2 telah berhasil dibuat dalam skala laboratorium sampai skala pilot project. Untuk meningkatkan keekonomiannya, proses produksi harus dekat dengan sumber bahan baku dan konsep kilang hayati. Selain itu, perlu kerjasama antara institusi penelitian yang selama ini berjalan sendiri-sendiri. “Harapannya, harga etanol dari biomassa lignoselulosa dapat bersaing BBM dapat tercapai,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Endang Turmudi menyampaikan orasi ilmiah bidang sosiologi berjudul “Dinamika Islamisme dalam Perkembangan Masyarakat Indonesia Modern”. Dikatakannya, islamisme berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat Indonesia dan telah mendinamisir umat Islam untuk mempraktekkan Islam secara menyeluruh. Hal itu juga melahirkan situasi menguatnya kekelompokkan di antara umat Islam.
Islamisme juga memicu konflik di antara kelompok Islam yang ada. Maka para pemimpin organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, harus berusaha membawa Islamisme ke arah yang bermakna bagi persatuan umat Islam dan perdamaian dunia. Islam, seperti yang disebutkan dalam al-Quran, harus menjadi rahmat bagi sekalian alam. sumber www.lipi.go.id