Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pengembangan Kawasan Pembibitan Kambing Boerka Galaksi Agrinak merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Indonesia belum mampu memenuhi permintaan ekspor yang mempersyaratkan bobot kambing tertentu (30-40 kg) dengan jumlah yang cukup secara kontinu.
Loka Penelitian Kambing Potong (Lolit Kambing), Badan Litbang Pertanian yang telah menghasilkan Kambing Boerka Galaksi Agrinak akan melakukan penyebaran kambing unggul ini kepada peternak melalui pembangunan pusat-pusat pembibitan dengan pola inti plasma di berbagai daerah. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan produktivitas kambing dan jumlah ekspor kambing.
Kegiatan ini melibatkan Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Tanah Datar, LPPM Baznas RI, Baznas Kab. Tanah Datar, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat (Sumbar), Dinas Peternakan Prov. Sumbar, Pemerintah Desa dan Kecamatan, serta instansi terkait lainnya. Persiapan awal diantaranya Participatory Rural Appraisal (PRA) telah dilakukan, dengan tahapan penelusuran data sekunder, Focused Group Discussion (FGD), observasi lapang, analisis data dan informasi, serta pemaparan hasil PRA kepada staskeholders yang seluruhnya dilakukan selama 5 hari pada 8-12 Maret 2021 di empat nagari, diantaranya Parambahan, Cubadak dan Labuh, Kecamatan Lima Kaum, serta Andaleh, Kecamatan Batipuh.
Kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan petani kooperatif yang akan mengikuti pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari empat komponen. Diantaranya, introduksi bibit unggul Kambing Boerka Galaksi Agrinak dan seleksi kambing yang dimiliki peternak, introduksi hijauan pakan ternak unggul, peningkatan kapasitas SDM petani, serta pengembangan kelembagaan petani.
Dengan dilibatkannya petani menjadi pelaku utama (subjek) program, diharapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dengan keterlibatan penuh dari semua petani kooperator. Selama empat tahun (2021-2024) diharapkan akan terbentuk sebuah kawasan peternakan kambing terpadu yang dikelola oleh sebuah lembaga yang dimiliki oleh seluruh petani di kawasan dalam mendukung pengembangan kawasan pembibitan Kambing Boerka Galaksi Agrinak.
Produktivitas Tinggi
Kambing Boerka Galaksi Agrinak merupakan rumpun baru kambing potong unggul dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Pemuliaan kambing ini dilakukan Lolit Kambing untuk memenuhi preferensi konsumen yang membutuhkan daging kambing empuk dengan perlemakan rendah. Untuk itu perlu dihasilkan ternak yang cepat tumbuh.
Kegiatan pemuliaan Boerka Galaksi Agrinak bertujuan menghasilkan rumpun kambing potong unggul dengan pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian, bobot potong optimum bisa dicapai pada umur muda.
Pembentukan rumpun kambing Boerka Galaksi Agrinak dimulai sejak 1998. Kambing jenis pedaging ini resmi dirilis dengan ketetapan Menteri Pertanian nomor 08 bulan Januari 2020.
Rumpun kambing ini memiliki komposisi genetik 50% kambing Boer dan 50% kambing Kacang, mempunyai warna tubuh dominan seragam yaitu campuran putih dan coklat pada daerah leher dan kepala, dan lebih besar dibanding kambing Kacang.
Boerka Galaksi Agrinak dapat beradaptasi di berbagai kondisi agroekosistem dan memiliki bobot badan yang lebih tinggi dibanding dengan kambing lokal. Bobot lahir kambing ini berkisar 2,6 kg – 2,8 kg, lebih tinggi dari bobot lahir kambing kacang (tetuanya) yang berkisar antara 1,6 kg – 1,8 kg.
Adapun bobot sapih kambing Boerka Galaksi Agrinak berkisar 10 kg – 12 kg, sementara kambing Kacang hanya 6 kg – 8 kg. Pada pemeliharaan yang sama, pertumbuhan kambing Boerka Galaksi Agrinak lebih cepat dibanding kambing Kacang.
Menurut hasil pengamatan Lolit Kambing, bobot sapih sangat dipengaruh oleh genetik, umur sapih, kesehatan serta manajemen pemeliharaan, terutama adalah aspek pemberian pakan. Pemberian pakan akan berefek terhadap kemampuan induk untuk memproduksi susu selama masa pertumbuhan prasapih.