TechnologyIndonesia.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjalin kemitraan dengan Program Beasiswa Chevening Pemerintah Inggris untuk pengembangan sumberdaya manusia (SDM) di sektor digital.
Kemitraan tersebut dilaksanakan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Beasiswa Kominfo-Chevening di Kantor Kedutaan Besar Inggris Jakarta Selatan, Kamis (30/05/2024).
Wamenkominfo Nezar Patria mengapresiasi program yang akan dapat melahirkan lebih banyak calon pemimpin masa depan Indonesia. “Kerja sama ini membuka kesempatan bagi mereka untuk memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan juga jejaring yang dapat membawa perubahan positif di masa depan,” ujarnya.
Wamenkominfo berharap penandatanganan MoU tersebut dapat mempererat kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Inggris.
“MoU hari ini menjadi satu langkah awal yang nantinya harus kita tingkatkan. Kami di Kominfo berencana untuk memperluas cakupannya. Cakupan studinya, dan juga jumlah peserta yang bisa dikolaborasikan dengan Chevening agar semakin meningkat tahun ke tahun,” tuturnya.
Wamenkominfo Nezar Patria menyatakan penyediaan program beasiswa luar negeri bagi para talenta muda Indonesia itu menjadi investasi bagi pengembagan talenta digital yang unggul.
“Sejak tahun 2007 itu menjadi komitmen dalam investasi dalam bidang pendidikan. Termasuk memberikan dukungan beasiswa bagi 91 penerima beasiswa untuk belajar di Inggris, dan tujuh di antaranya dibiayai lewat kerja sama Program Chevening,” jelasnya.
Wamen Nezar Patria mengharapkan kemitraan tersebut menghasilkan kemajuan signifikan dengan mendorong kesempatan bagi masyarakat Indonesia menempuh jenjang pendidikan program magister di luar negeri.
“Penandatanganan MoU ini bertujuan untuk memperluas cakupan program beasiswa yang telah dimiliki Kominfo. Kita harap ini menjadi salah satu kerja sama peningkatan talenta digital unggulan ke depannya” ungkapnya.
Menurut Wamenkominfo, Program Beasiswa Chevening termasuk salah satu beasiswa yang sangat kompetitif.
“Pengalaman saya pribadi, waktu itu yang mendaftar sekitar tiga ribuan orang, yang diterima hanya 36 orang. Jadi memang sangat kompetitif. Tetapi jangan pernah putus asa. Coba terus,” ujarnya.
Penandatanganan MoU dilakukan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto dengan Head of Economic and Digital British Embassy Jakarta, Samuel Hayes.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, menilai kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam pengembangan SDM yang berkualitas tinggi, terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Kami menyambut baik kolaborasi hebat ini dengan Kemenkominfo. Keterampilan akademis dan koneksi dari para penerima beasiswa memberi peluang besar bagi mereka untuk menjadi pelopor di bidangnya masing-masing. Baik di bidang ekonomi digital, kebijakan publik, smart city, hingga inovasi digital lainnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut Kepala BPSDM Kementerian Kominfo, Program Beasiswa Kominfo-Chevening dirancang untuk mempersiapkan individu dengan keterampilan dan pengetahuan digital yang sangat pesat.
“Kami berharap kolaborasi ini akan melahirkan bakat-bakat unggul di bidang digital yang meraih kesuksesan besar dan membawa kehormatan bagi bangsa kita,” ujarnya.
Beasiswa Kominfo-Chevening setiap tahun akan menyediakan peluang bagi lima orang bibit unggul dari Indonesia. Fasilitas pembiayaan mencakup biaya pendidikan termasuk ujian dan tesis, biaya hidup bulanan, hingga biaya perjalanan pesawat ke dan dari negara asal.
“Para penerima beasiswa ini tidak hanya akan berkontribusi pada ekosistem digital negara kita, tetapi juga mewakili kekuatan dan potensi sumber daya manusia kita di panggung global,” harap Kepala BPSDM Hary Budiarto.