Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) pada 2021 menggelar kegiatan “Pengembangan Padi Sawah Tadah Hujan Ramah Lingkungan” yang terletak di Desa Sukopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan pada lahan milik petani seluas sekitar 5 hektare (ha) dengan menggunakan varietas padi unggul baru seperti Inpari 32 HDB, Inpari 38 Tadah Hujan, Inpari 39 Tadah Hujan, Inpari 41 Tadah Hujan dan Cisaat.
Adapun teknologi yang diterapkan antara lain penggaturan jarak tanam jajar legowo, pemupukan berimbang dengan menggunakan perangkat uji tanah sawah (PUTS), penggunaan bahan organik, dan pengendalian OPT terpadu dengan menggunakan pestisida nabati.
Pada hari Rabu (2/6/2021) telah dilakukan panen ubinan padi Inpari 38 Tadah Hujan dan Inpari 41 Tadah Hujan dengan pendampingan dari Penyuluh dari BPP Kecamatan Pucakwangi dan BPS Kabupaten Pati.
Inpari 38 Tadah Hujan merupakan hasil persilangan dari IR68886BA/BP68*10/ Selegreng/Guarani/Asahan, sedangkan Inpari 41 Tadah hujan merupakan persilangan antara Limboto/Towuti/Ciherang. Selain mempunyai keunggulan agak toleran terhadap kekeringan, Inpari 38 Tadah Hujan dan Inpari 41 Tadah Hujan juga mempunyai mempunyai potensi hasil yang cukup tinggi.
Berdasarkan panen ubinan yang telah dilakukan diperoleh hasil gabah kering panen (GKP) sebanyak 6,71 ton/ha untuk Inpari 38 Tadah Hujan dan 6,89 ton/ha untuk Inpari 41 Tadah Hujan. Selain hasil GKP yang cukup tinggi, kelebihan dari kedua varietas ini adalah umurnya yang genjah karena sudah dapat dilakukan pemanenan saat tanaman berumur 103 HSS.
Penggunaan kedua varietas ini dapat dijadikan alternatif bagi petani sawah tadah hujan dalam meningkatkan hasil panen, sekaligus menjadi solusi dalam mengatasi cekaman kekeringan. (Sumber Balingtan)