Kerja Sama Balitbangtan dan Hirata Corporation akan Diimplementasi 2020

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menindaklanjuti pertemuan dengan perusahaan swasta Jepang yang bergerak di bidang industri mekanisasi, Hirata Corporation pada September 2019, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melakukan diskusi jarak jauh dengan Mr. Tomohiro Kamogawa, Adviser Research and Development Headquarter Hirata Corporation menggunakan aplikasi Skype pada Selasa (17/3/2020). Diskusi jarak jauh ini dilakukan dalam rangka upaya pencegahan pandemi global Covid-19.

Pertemuan membahas lebih lanjut kesepakatan untuk melaksanakan kerja sama atau Joint Collaboration Research and Development (R&D) pada Komersialisasi Produk Functional Food, Toiletries & Cosmetic and Pharmaceutical. Mr. Kamogawa menyampaikan bahwa Hirata Corporation menginginkan kerja sama ini dapat memanfaatkan sumber daya genetik (SDG) yang unik dengan nilai Traditional Knowledge on Genetic Resources (GRTK) yang ada di Indonesia dan menjadi produk untuk pangan fungsional, toiletries, kosmetika, dan farmasi. Ia meminta Balitbangtan untuk dapat menyepakati pelaksanaan kerja sama di bulan Maret.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan pelaksanaan penelitian pendahuluan (preliminary research) disepakati dilaksanakan di bulan Juni 2020, seraya terus memperhatikan situasi dan kondisi terkini terkait penyebaran virus corona (Covid-19).

Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry dalam kesempatan lain menyampaikan bahwa keinginan Hirata ini perlu ditanggapi positif. Perusahaan ini telah meminta keahlian peneliti Balitbangtan untuk menemukan produk-produk yang dapat dikomersialisasi dan dipasarkan global, seperti kerja sama Balitbangtan dengan Sakata sebelumnya.

Prof. Budi Marwoto, peneliti senior dari Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) yang hadir saat diskusi jarak jauh menanggapi, “Cepatnya proses kerja sama ini sangat memungkinkan, dan yakin produk-produk sebagaimana diinginkan Hirata, tersedia di Indonesia bahan-bahannya,” jelasnya.

Terkait GRTK, Dr. Nurliani Bermawie, peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) menambahkan bahwa untuk tanaman obat seperti jamu, bahkan sudah ada disiapkan oleh Kementerian Kesehatan dengan identifikasi kandungannya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author