IP2TP Kendalpayak Menuju Agro Edu Wisata

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian IP2TP Kendalpayak Balitkabi terus berbenah agar menjadi wahana Agro Edu Wisata (AEW) berbasis aneka kacang dan umbi. AEW menjadi salah satu model diseminasi dan sebagai wahana untuk mempercepat penyebarluasan hasil penelitian (invensi) berupa teknologi menjadi inovasi.

Hal ini tidak lepas dari tugas pokok dan fungsi IP2TP, yaitu menjadi tempat melaksanakan penelitian, konservasi plasma nutfah, tempat diseminasi atau pameran teknologi budidaya tanaman, kerjasama penelitian, produksi benih sumber komoditas tanaman aneka kacang dan umbi, serta sebagai sumber pendapatan PNBP.

Pembenahan menuju AEW telah diinisiasi di area kebun IP2TP Kendalpayak. Beberapa spot foto dan sarana wisata perlahan dimulai dibangun. Gapura masuk area kebun berupa miniatur potongan ubi jalar ungu menjadi ikon AEW IP2TP Kendalpayak. Ubi jalar kaya antosianin seperti Antin 1 dan Antin 2 diharapkan dapat menjadi unggulan inotek hulu hingga hilir.

Tiga buah kursi taman dengan ornamen aneka kacang (kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau) dapat menjadi pilihan istirahat sejenak saat berkeliling kebun. Saung berukuran 5 m x 5 m tepat di poros jalan utama kebun menjadi tempat berkumpul jika ada acara temu lapang. Saung bertema umbi lokal sekaligus berfungsi sebagai jembatan menghias parit irigasi banyak diminati pengunjung yang sedang berolah raga atau sekedar memanen sinar matahari pagi.

Jalan paving yang membelah kebun melalui tiga pintu masuk kebun menjadi track favorit pejalan kaki yang sebagian besar adalah karyawan/karyawati Balitkabi disamping pengunjung Balitkabi seperti siswa TK-SD-SMP-SLTA-mahasiswa, petani, staf pemerintah maupun swasta, dan lain-lain. Bunga kertas dan bunga matahari ditanam di kanan kiri jalan paving untuk menambah semarak suasana kebun.

Pemandangan hamparan tanaman aneka kacang dan umbi juga padi dan jagung dengan latar belakang Gunung Kawi menjadi spot menarik bagi penyuka panorama keindahan alam. Petak-petak penelitian juga menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi mahasiswa dan petani.

Aspek edukasi mengenai rancangan percobaan, komoditas tanaman, varietas unggul, perlakuan pupuk maupun cara budidaya tanaman menjadi pilihan mahasiswa dan siswa magang PKL atau penelitian yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Tak kalah menarik adalah sudut Family Farming yang terletak di sisi selatan kebun. Area yang mewadahi integrasi tanaman-ternak-ikan dapat menjadi inspirasi model pertanian keluarga.

Kandang sapi dengan ternak sapi, lengkap dengan rumah kompos tempat untuk mengolah limbah kotoran sapi untuk dijadikan pupuk organik siap pakai. Budidaya ikan lele dalam ember dan hidroponik kangkung, yakni ikan lele sebanyak 60 ekor dibudidayakan di dalam ember berkapasitas 80 liter dilengkapi filter penyaring menggunakan arang sebagai media tanam kangkung hidroponik.

Tidak kalah menarik adalah keberadaan taman kelinci, taman marmut, serta ayam KUB menjadi pelengkap hewan ternak. Aneka tanaman sayur dengan pengairan menggunakan irigasi tetes (drip) dan springkler berbasis android diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi pengunjung milenial. (Sumber Balitkabi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author