Jakarta, Technology-Indonesia.com – Penguasaan teknologi pemuliaan modern berupa bioteknologi merupakan kunci peningkatan daya saing industri benih dalam era Industri 4.0. Tak heran bila salah satu perusahaan industri benih nasional, PT Agri Makmur Pertiwi mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) pemuliaan bioteknologi modern di Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Bimtek yang terlaksana berkat kerja sama dua belah pihak ini berlangsung pada 8 – 10 Juli 2019.
Saat Bimtek dibuka oleh Kepala BB Biogen yang diwakili oleh Kepala Bidang KSPHP, Dr Sustiprijatno, disebutkan bahwa BB Biogen memiliki kapasitas dan fasilitas yang mumpuni dalam menyelenggarakan Bimtek sehingga kegiatan ini merupakan langkah yang tepat dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pihak manapun.
Susti juga menjelaskan bahwa BB Biogen telah melakukan penelitian yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, termasuk editing genome yang merupakan bagian dari pertanian modern. “Pertanian modern bukan hanya kultur jaringan, tapi sudah ke editing genome dan BB Biogen bisa melakukannya,” ujarnya.
Salah satu peserta, Adi Surya menyebutkan, tujuan mengikuti Bimtek ini untuk menambah keilmuan tentang mempercepat proses breeding. Menurutnya, hal tersebut merupakan kebutuhan utama bagi perusahaan swasta. Selanjutnya dari kegiatan ini Ia berharap ada kerja sama dan kolaborasi yang terjalin di kemudian hari.
“PR kami saat ini adalah bagaimana cara membangun kerja sama di era kolaborasi. Karena di zaman milenial ini siapa yang kolaborasinya bagus, dialah yang sukses,” ujar Adi.
Adi juga bercerita, memilih BB Biogen sebagai instansi yang digandeng dalam melaksanakan Bimtek bukan tanpa alasan. Menurutnya, BB Biogen menjadi pilihan karena dianggap paling kompeten di bidang molekuler.
“Saya pernah kontak beberapa instansi pemerintah berdasarkan jurnal mereka yang saya baca, tapi BB Biogen menjadi pilihan karena paling sesuai dengan kebutuhan kami saat ini,” pungkasnya. (Andika Bakti)
Penguasaan teknologi pemuliaan modern berupa bioteknologi merupakan kunci bagi peningkatan daya saing industri benih dalam era industri 4.0 saat ini. Karena itu, tidak heran bila salah satu perusahaan industri benih nasional, PT Agri Makmur Pertiwi mengikuti bimbingan teknis (bimtek) pemuliaan bioteknologi modern di Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Bimtek yang terlaksana berkat kerja sama dua belah pihak ini berlangsung selama tiga hari sejak 8 hingga 10 Juli 2019.
Saat bimtek dibuka oleh Kepala BB Biogen yang diwakili oleh Kepala Bidang KSPHP, Dr Sustiprijatno, disebutkan bahwa BB Biogen memiliki kapasitas dan fasilitas yang mumpuni dalam menyelenggarakan bimtek sehingga kegiatan ini merupakan langkah yang tepat dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi pihak manapun.
Susti juga menjelaskan bahwa BB Biogen telah melakukan penelitian yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, termasuk editing genome yang merupakan bagian dari pertanian modern. “Pertanian modern bukan hanya kultur jaringan, tapi sudah ke editing genome dan BB Biogen bisa melakukannya,” ujar Susti saat memberi sambutan.
Salah satu peserta, Adi Surya menyebutkan, bimtek ini diikuti dengan tujuan menambah keilmuan tentang mempercepat proses breeding. Karena menurutnya, hal tersebut merupakan kebutuhan utama bagi perusahaan swasta. Selanjutnya dari kegiatan ini ia berharap ada kerja sama dan kolaborasi yang terjalin di kemudian hari.
“PR kami saat ini adalah bagaimana cara membangun kerja sama di era kolaborasi. Karena zaman milenial gini siapa yang kolaborasinya bagus, dialah yang sukses,” ujar Adi.
Adi juga bercerita, memilih BB Biogen sebagai instansi yang digandeng dalam melaksanakan bimtek bukan tanpa alasan. Menurutnya, BB Biogen menjadi pilihan karena dianggap paling kompeten di bidang molekuler.
“Saya pernah kontak beberapa instansi pemerintah berdasarkan jurnal mereka yang saya baca, tapi BB Biogen menjadi pilihan karena paling sesuai dengan kebutuhan kami saat ini,” pungkasnya. (Andika Bakti)
