Jakarta, Technology-Indonesia.com – Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang Anik Kisdaryanti mengapresiasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepulauan Riau (Kepri) yang selalu hadir membantu dan mendampingi petani-petani Tanjungpinang. Ia berkomitmen akan selalu menggandeng BPTP Kepri dalam penggunaan teknologi pertanian sesuai dengan tugas fungsinya.
Hal tersebut disampaikan Anik saat membuka Sekolah Lapang (SL) di Kampung Sidomulyo Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, pada Selasa (24/8/2021). Sekolah Lapang digelar di lahan Nober Tobing anggota Poktan Maju Jaya dan dihadiri 50 peserta dari perwakilan kelompok tani yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Bawang merah yang ditanam oleh Poktan Maju Jaya dan Maju Mapan ini menjadi primadona kedua setelah cabai yang dibudidayakan oleh petani di kota Tanjungpinang. Semoga dua Poktan ini terus maju di bidang pertanian sesuai dengan namanya dan dapat diikuti oleh Poktan lainnya,” tutur Anik.
Kepala BPTP Kepri Sugeng Widodo yang hadir di SL menyampaikan komitmennya untuk mensupport teknologi pertanian. Harapannya teknologi yang sudah diperoleh nanti dapat ditransferkan ke Poktan-Poktan lainnya.
“Dalam hal budidaya Bawang Merah BPTP Kepri mempunyai teknologi Proliga (Produksi lipat ganda). Bawang merah bisa ditanam dari umbi atau dengan biji (true shallot seed= TSS). Namun sistem TSS ini membutuhkan persemaian selama 6 minggu sebelum pindah tanam. Kelebihan budidaya bawang merah dari biji dibanding umbi yaitu 3 M (Murah, Mudah dan Menguntungkan),” kata Sugeng.
Tak ketinggalan Lurah, Batu IX, Edi Susanto menyampaikan agar petani Tanjungpinang khususnya Batu IX lebih semangat lagi untuk bertani meskipun ada kendala keterbatasan lahan. Dengan semangat yang tinggi dan didukung pendampingan dari DP3 dan teknologi dari BPTP Kepri, pertanian akan sukses dan petani akan sejahtera.
Penyuluh BPTP Kepri, Jonri Suhendra Sitompul yang ikut hadir mendampingi petani menyampaikan dalam budidaya bawang merah ada paket teknologi Proliga Bawang Merah yang disusun oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa).
“Teknologi ini mengutamakan pelaksanaan pada beberapa titik ungkit budidaya bawang merah yakni Penggunaan varietas unggul, menerapkan sistem persemaian sehat; meningkatan kepadatan populasi tanaman; pengelolaan tanah, hara, dan air; serta pengendalian hama dan penyakit,” kata Jonri.
Dalam SL ditengah derasnya hujan yang tak kunjung reda ini, peserta ingin langsung turun lapang untuk mempraktekkan budidaya bawang merah. Dengan Semangat petani bersama Kepala BPTP Kepri, Kabid Pertanian DP3 Kota Kota Tanjungpinang, Lurah Batu IX, Penyuluh pertanian lapang, dan perwakilan petani melakukan tanam perdana bawang merah di lahan seluas 0,1 hektare (ha) yang sudah disiapkan oleh Kelompok Tani Maju Jaya Kampung Sidomulyo. (Sumber BPTP Kepri)