Jakarta, Technology-Indonesia.com – Petani milenial merupakan generasi yang lahir setelah tahun 1980 termasuk dalam gen Y yang berpikiran terbuka, kreatif, dan menguasai teknologi. Karena itu, Kementerian Pertanian meluncurkan program pendampingan untuk petani milenial yang menekankan penerapan pertanian modern.
“Praktekkan modern farming. Besok kita pakai traktor, nanam pakai transplanter,” tegas Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu, Dr. Yudi Sastro dalam Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Gerakan Petani Milenial Provinsi Bengkulu Tahun 2019 di Kabupaten Seluma, pada Rabu (6/11/2019).
Kepala BPTP yang baru dilantik tersebut mengharapkan agar petani lebih maju, kreatif dan inovatif. Ke depan, seluruh basis data informasi pertanian akan terpusat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sesuai dengan misi Menteri Pertanian.
“BPP akan menjadi pusat semuanya, Komando Konstra Tani akan ada di BPP, makanya teman-teman penyuluh harus meningkatkan kapasitasnya,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Pengkajian Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) mengajak kepada peserta yang hadir agar bersiap berlari di bawah komando Menteri Pertanian yang baru. Menurutnya, petani milenial punya kekhasan tersendiri, maka diperlukan pendamping yang tepat.
“Jangan sampai milenialnya sudah berlari, kita masih terseok-seok di belakang”, katanya. Diperlukan penyuluh pendamping yang menguasai teknologi. Mari kita bersemangat,” pungkasnya.
Bimtek Pendampingan Petani Milenial di Kabupaten Seluma ini merupakan Bimtek yang keempat kalinya dilaksanakan oleh BBP2TP di Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan BPTP Bengkulu. Anwar, salah satu petani milenial menyampaikan, baginya Bimtek ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kelompoknya. Materi teknologi budidaya kopi memang sangat diperlukan oleh anggota kelompoknya.
“Selain bimbingan secara teknis, kami juga membutuhkan bimbingan pengolahan kopi premium,” ungkapnya. Anwar juga mengungkapkan bahwa saat ini membutuhkan mesin pengolah kopi.
Sebagai pihak yang berwenang memfasilitasi bantuan alat mesin pertanian seperti mesin pengolah kopi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Usep Amerdison, S.ST menyatakan komitmennya untuk membantu petani. Dinas juga siap bersinergi dengan BPTP Bengkulu untuk melakukan pendampingan terhadap petani.
Sebelumnya Bimtek ini telah dilaksanakan di Kabupaten Kaur, Mukomuko, dan Bengkulu Utara. Dalam waktu dekat, Bimtek terakhir dari BBP2TP tahun ini akan digelar di Kabupaten Rejang Lebong. (Shannora)