Bumikan Riset Pertanian, Balitbangtan Luncurkan Produk Inovasi

Bogor, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (Balitbangtan) meluncurkan produk-produk inovatif yaitu produk nanoteknologi, beras Inpari IR Nutri Zinc untuk atasi stunting, serta Kedelai Biosoy dengan biji besar dan hasil tinggi. Peluncuran ini merupakan salah satu upaya percepatan hilirisasi produk hasil litbang melalui sosialisasi kepada seluruh stakeholders terkait.

Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74 dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati setiap 10 Agustus, serta menyambut HUT Balitbangtan ke-45 yang diperingati setiap 26 Agustus. Peluncuran ini juga dirangkai dengan rapat koordinasi lingkup Balitbangtan pada 22-23 Agustus 2019 dan Agro Inovasi Fair 24-25 Agustus 2019.

Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry mengatakan, untuk menjawab tantangan pertanian global dan nasional saat ini dan ke depan, penciptaan dan penguasaan teknologi beserta inovasinya merupakan keniscayaan. Karena itu, Balitbangtan meluncurkan sekaligus memperkenalkan produk-produk inovatif hasil litbang terkini, yang secara umum terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu produk litbang nanoteknologi, biofortifikasi, dan bioteknologi.

“Produk-produk hasil inovasi Balitbangtan beberapa tahun terakhir ini menjadi wujud bahwa Balitbangtan, Kementerian Pertanian bukan hanya menghasilkan riset untuk peneliti dan perekayasanya saja, tetapi sudah menyentuh sampai ke masyarakat,” kata Fadjry saat Launching Inovasi Balitbangtan Di Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu Bogor, Kamis (22/8/2019). Acara ini mengangkat tema “Membumikan Riset Pertanian di Indonesia.”

Menurut Fadjry, jika hasil riset ujungnya hanya sampai jurnal atau prosiding atau hak paten saja, tanpa ada mitra yang melisensi, maka produk hasil litbang tidak menjadi apa-apa. Kedepan pihaknya mendorong supaya hasil-hasil riset bisa digunakan petani atau industri.

Untuk itu, sejak awal pelaksanaan riset harus menggandeng mitra industri besar sehingga hasil riset itu bisa digunakan oleh petani atau pelaku industri. Mulai tahun 2020, pihaknya sudah membuat grand design riset-riset ke depan berbasis kebutuhan petani atau pelaku usaha serta sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian.

Produk litbang nanoteknologi yang diluncurkan meliputi kemasan ramah lingkungan bioplastik dan biofoam nanoselulosa dari limbah pertanian sebagai alternatif kemasan konvensional. Pupuk nanobiosilika cair dari sekam untuk meningkatkan nilai tambah limbah penggilingan padi, mengoptimalkan produksi tanaman sekaligus wujud zero waste agriculture.

Selanjutnya, produk nanobiopestisida cair untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pestisida serta menjaga kelestarian lingkungan. Produk nanozeolit dan nanocoating yang dapat diterapkan dan meningkatkan umur simpan buah, seperti pada pisang, mangga, manggis, dan salak, lebih dari tiga minggu untuk tujuan ekspor sehingga dapat meningkatkan daya saing ekspor buah Indonesia. Serta, produk nanohidrogel dari limbah tongkol jagung yang dapat menjadi bahan alternatif untuk diapers dan media tanam pengganti tanah.

Produk litbang lain yang diluncurkan yaitu padi biofortifikasi varietas Inpari IR Nutri Zinc yang memiliki kandungan Zn tinggi dan dapat membantu mencegah dan meminimalisasi masalah stunting. Selain itu ada kedelai Biosoy yang memiliki ukuran biji besar dan produktivitas tinggi.

Pada launching ini dilaksanakan penandatangan MoU, Perjanjian Kerja Sama dan Lisensi, serta Penyerahan Royalti tahun 2019 sebesar Rp 8.461.059.919. Diharapkan, ke depan akan semakin banyak inovasi Badan Litbang Pertanian yang dilisensi oleh mitra industri.

Selain peluncuran inovasi, digelar mini display produk-produk inovatif hasil litbang lainnya yang dapat dikelompokkan menjadi empat subtema untuk menjawab tantangan pertanian saat ini dan ke depan. Empat subtema tersebut yaitu peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan, peningkatan ekspor, pencegahan stunting dan pengentasan kemiskinan, dan antisipasi perubahan iklim dan ramah lingkungan.

Acara peluncuran inovasi Balitbangtan dihadiri 500 tamu undangan dari empat pemangku kepentingan inovasi pertanian, yaitu akademisi, industri, pemerintah dan masyarakat atau yang dikenal ABGC. “Kami berharap acara ini akan meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar pihak ABGC dalam percepatan hilirisasi dan komersialisasi produk-produk hasil litbang Kementerian Pertanian,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author