Berkat Pendampingan Balitbangtan, HD Farm Sukses Kembangkan Pepaya Merah Delima

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Pepaya Merah Delima merupakan salah satu buah varietas unggul yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu), Balitbangtan. Pepaya unggulan ini memiliki tekstur daging yang kenyal, manis dan berumur bunga 4-5 bulan. Sejak dilepas pada 2011, verietas unggul baru pepaya ini mulai mendapat tempat di masyarakat. Bahkan mampu bersaing dengan pepaya yang telah lebih dulu dikenal seperti pepaya calina/california.

Salah satu pembudidaya pepaya yang sukses dan mendapatkan pendampingan dari Balitbangtan adalah Dadang dan Yessi. Pasangan suami istri ini telah menggeluti agribisnis pepaya Merah Delima sejak 2014 dengan pendampingan dari Balitbu dan Puslitbang Hortikultura.

Sejak mengenal pepaya Merah Delima di salah satu even pameran di Yogyakarta 2013, Dadang mengaku langsung jatuh cinta dan tertantang untuk membudidayakan pepaya hasil inovasi Balitbangtan tersebut. “Sejak dua tahun belakangan ini, kami membuka lapak dan berjualan dengan nama toko HD Farm,” ungkapnya baru-baru ini.

Sejak awal merintis usaha ini, Dadang dan Yessi telah mengalami banyak suka duka serta berbagai tantangan ataupun hambatan. Namun hal tersebut tidak menggoyahkan pasangan suami istri ini untuk terus menekuni agribisnis pepaya.

Pepaya Merah Delima yang dihasilkan dari kebun milik Dadang memiliki daging kenyal, warna daging merah oranye, memiliki rasa yang sangat manis dan enak sehingga siapapun yang mencicipnya pasti berkomentar “hade” (bahasa Sunda yang artinya enak/bagus). “Hal inilah yang menginspirasi saya untuk memberi nama usaha ini HD Farm,” jelas Yessi.

Salah satu faktor penting yang menguatkan usaha agribisnis yaitu pemasaran produknya. Peran Yessi dalam pemasaran pepaya Merah Delima sangat besar. Sejak awal panen tahun 2014 harga pepaya Merah Delima dari Yessi selalu lebih tinggi dibanding jenis atau penjual lainnya, yaitu selalu di atas Rp 10.000,-/kg bahkan sampai Rp 20.000,-/kg.

“Namun harga tersebut masih masuk akal, sebab pepaya yang diproduksi oleh HD Farm sangat mengutamakan kualitas terutama rasanya yang enak dan manis,” lanjut Yessi.

Bentuk buah dan ukuran sering kali tidak menjadi masalah, karena Yessi selalu menjelaskan dan memberikan jaminan bahwa pepaya yang dijualnya enak rasanya dan tidak akan menyesal jika membelinya meskipun harganya mahal. Selain itu Yessi juga memberikan edukasi kepada konsumen manfaat pepaya untuk kesehatan tubuh. Sampai saat ini terbukti teknik pemasaran, kerja keras dan kegigihanyang dilakukan Yessi untuk memasarkan pepaya Merah Delima cukup sukses.

“Pembeli yang pernah mencicipi pepaya Merah Delima dari Lapak E01-02 Pasar Moderen Batununggal akan selalu kembali untuk membeli dan tidak mau mengganti dengan pepaya jenis lain,” ucap Yessi.

Hingga saat ini, buah pepaya Merah Delima yang dihasilkan dari kebun milik Dadang masih belum mencukupi untuk permintaan pasar. Mereka hanya memiliki 800 pohon pepaya yang ditumpang sari dengan tanaman jambu kristal dan sayuran, serta 500 batang yang ditanam monokultur.

Sehingga, untuk memenuhi permintaan pasar yang belum terpenuhi tersebut Dadang mulai membuka lahan baru untuk pengembangan pepaya Merah Delima seluas 5 hektare (ha). “Pantang menyerah, fokus, terus belajar dan berkembang menjadi salah satu semboyan HD Farm dalam beragribisnis pepaya Merah Delima,” ujar Dadang.

Tak hanya pepaya merah delima, Balitbu juga telah menghasilkan aneka varietas unggul dari berbagai komoditas buah tropika. Seperti mangga, pisang, durian, salak, manggis, rambutan, juga alpukat.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry menyampaikan, Balitbangtan melalui Balitbu telah mengembangan berbagai varietas unggul baru yang perlu dipercepat pengembangannya maupun penyebarannya.

“Untuk percepatan pengembangan varietas-varietas unggul hasil Balitbu ini tentunya perlu dilakukan terobosan-terobosan, diantaranya dengan peningkatan sinergi dengan pihak swasta,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balitbu Ellina Mansyah menuturkan bahwa selain bekerjasama dan melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha agribisnis, Balitbu juga menggandeng perusahaan besar yang bergerak di bidang agroindustri, perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan, yaitu PT Great Giant Pineapple (PT. GGP) untuk bekerjasama mengembangkan varietas unggul aneka buah tropika di Indonesia.

“Salah satu inovasi Balitbu Tropika yang menarik perhatian PT GGP adalah varietas unggul pepaya merah delima”, ujarnya. Menurut Ellina, pepaya hasil inovasi Balitbangtan ini diakui oleh PT GGP mempunyai kualitas yang baik dari segi rasa, penampilan daging buah, dan kekenyalan buah.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author