Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengembangkan teknologi kit deteksi dini kebuntingan pada sapi untuk mendukung program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB). Kit deteksi kebuntingan ini mempunyai tingkat akurasi mencapai 90 persen dan bisa mendeteksi kebuntingan dalam waktu 30-45 menit.
Kepala Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB-Biogen) Balitbangtan, Mastur mengatakan teknologi deteksi kebuntingan dini pada sapi induk dapat meningkatkan efisiensi reproduksi.
“Kit Imunodotbloting Pregnancy (ImunoDB) ini merupakan teknologi diagnosis kebuntingan berbasis protein spesifik dengan kepekatan perubahan warna (gradient density), yang akan terjadi ikatan antara antigen dalam serum darah sapi bunting umur 1-3 bulan dengan antibody poliklonal,” ujar Mastur di sela-sela Kongres Sumber Daya Genetik, di Balai Besar Biogen, Bogor, Selasa (14/8/2018).
Selama ini metode deteksi kebuntingan pada ternak sapi dilakukan secara konvensional yaitu dengan pengecekan fisik secara langsung (perogohan/palpasi rectal). Hal ini dinilai kurang efektif karena membutuhkan umur kebuntingan tertentu yaitu lebih dari 60 hari. Pengecekan juga membutuhkan tenaga ahli di bidang reproduksi agar deteksi dapat dilakukan secara tepat.
Untuk itu, Balitbangtan mengembangkan teknologi diagnosis kebuntingan yang cepat dan akurat dan dapat dilakukan pada umur kebuntingan kurang dari satu bulan. Kit deteksi kebuntingan ini mempunyai tingkat akurasi mencapai 90 persen. Kit ini bisa memberi informasi keberhasilan perkawinan lebih awal, pengaplikasian yang mudah dan akurat, serta tidak menimbulkan trauma pada ternak.
Pengujian menggunakan sampel urin dari 50 sapi yang di inseminasi buatan menunjukan bahwa kit ini bisa mendeteksi kebuntingan dalam waktu 30-45 menit. Penggunaan kit deteksi kebuntingan ini lebih mudah karena menggunalan sampel urin. Reaksinya juga lebih cepat dibandingkan menggunakan sampel darah.
Tri Puji Priyatno, Peneliti dari BB Biogen mengatakan kelebihan kit dari proses deteksi kebuntingan secara manual adalah sapi indukan bisa dideteksi dalam waktu 15-20 hari setelah Inseminasi Buatan (IB).
Sebelumnya, orang harus merogoh melalui kelamin sapi untuk mengetahui kebuntingan. Waktunya pun harus menunggu 2 bulan. Sebab bila kurang dari 2 bulan bisa menyebabkan keguguran.
Kit Deteksi Dini Kebuntingan Sapi ini telah diuji coba pada sampel indukan 55 ekor sapi dari Cipelang, Sumedang. Hasil uji coba, akurasi ketepatan mencapai 99 persen. Tri Puji mengungkapkan, saat ini sudah diproduksi 3-5 juta kit pendekteksi kebuntingan sapi untuk mendukung program SIWAB.