Aneka Pilihan Rasa Pedas Sambal Uleg K-Ucan

Bandung Barat, Technology-Indonesia.com – Susan tersenyum sumrigah saat melayani pengunjung Spekta Horti 2018 yang penasaran dengan Sambal Uleg K-Ucan. Selain menjadi ajang promosi produk sambal olahannya, di Spekta Horti 2018 Susan sempat berdialog di panggung utama dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Dalam dialog yang penuh keakraban, Mentan menjanjikan akan memberi bantuan pembuatan rumah produksi.

Perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat ini memulai usaha sambal uleg sejak pertengahan 2017. Sebelumnya, ia menekuni usaha di bidang bunga potong. Saat vakum dan aktif di bidang pertanian, temannya sesama pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) memotivasi untuk membuat produk.

Ide awal pembuatan Sambal Uleg K-Ucan didapat Susan dari melimpahnya cabai di Sukabumi. ”Kebetulan saya suka nyambel,” ungkap Susan saat ditemui di acara Spekta Horti 2018 di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang, Bandung Barat pada Kamis (20/9/2018).

Selain pedas dan nikmat, Sambal Uleg K-Ucan tersedia dalam aneka pilihan jengkol, petai, terasi, teri, cumi, dan honje (kecombrang). Tingkat kepedasannya, terbagi dua level yaitu pedas dan pedas sekali. Harga per botol, dibandrol Rp 30 ribu. “Harganya harusnya 30 ribu, berhubung saya sedang bahagia mau dapat bantuan rumah produksi, hari ini harganya didiskon jadi 25 ribu saja,” kata Susan.

Untuk menjaga citarasa khas sebagai sambal rumahan, Susan mengaku proses pembuatan sambal tidak menggunakan blender melainkan diuleg menggunakan tangan. Selain itu, sambal K-Ucan juga dibuat tanpa pengawet. Untuk menjaga daya simpan hingga 6 bulan, proses penggorengannya dua kali, ungkapnya.

Dalam membangun usahanya, Susan sempat mendapat pembinaan dan pelatihan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen (BB Pasca Panen), Badan Litbang Pertanian. “Kita jadi lebih tahu bagaimana cara pengemasan yang baik, masa kadaluarsa seperti apa. Kita bisa lebih mengenal proses produksi dan cara pengolahan yang baik,” kata Susan sambil memamerkan kemasan sambal yang berlogo Argo Inovasi.

Untuk proses produksi, Susan melibatkan sekitar 17 orang ibu rumah tangga di sekitar rumahnya di Sukaraja, Sukabumi. Saat ini, Susan mengaku dalam dua bulan terakhir omzetnya sudah mencapai 500 botol perhari. Kenaikan omzet dipicu adanya mitra investor yang memasarkan produk Sambal Uleg K-Ucan.

Susan optimis, usaha sambalnya akan terus berkembang. Dalam waktu dekat, Sambal K-Ucan akan tersedia di beberapa supermarket. “Ada juga minimarket yang tertarik tetapi minta dalam kemasan sachet,” pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author