BRIN Kembangkan AMCS, Sistem Pemantauan Budi Daya Komoditas Pangan

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan Autonomous Monitoring and Controlling System (AMCS) untuk meningkatkan efisiensi sektor pertanian dan perikanan. Sistem ini dirancang untuk memantau dan mengendalikan kondisi lingkungan secara otomatis, mendukung produktivitas serta keberlanjutan budi daya komoditas pangan.

Dalam implementasinya, AMCS telah menunjukkan hasil signifikan, termasuk penghematan sumber daya dan peningkatan hasil panen.

Perekayasa Pusat Riset Elektronika BRIN, Bondan Suwandi mengatakan bahwa riset terkait AMCS bertujuan mengembangkan sistem pemantauan dan kendali otomatis (mandiri) untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal dalam budidaya komoditas pangan, khususnya di sektor pertanian dan perikanan.

AMCS merupakan sistem canggih yang dirancang sebagai solusi inovatif untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan sektor pertanian dan perikanan melalui pemanfaatan teknologi multidisiplin.

“Teknologi ini mengintegrasikan pemantauan otomatis dengan kemampuan pengendalian berbasis data sehingga mampu memberikan solusi presisi yang mendukung produktivitas dan keberlanjutan,” tutur Bondan dikutip dari laman brin.go.id pada Kamis (10/4/2025).

Pada tahun kedua pelaksanaannya, implementasi AMCS menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya dalam penerapan teknologi di berbagai wilayah. Sistem ini terbukti efektif membantu petani dan nelayan dalam memaksimalkan hasil panen sekaligus menekan penggunaan sumber daya yang berlebihan.

“Kegiatan kami tidak hanya terfokus pada pengembangan AMCS, tetapi juga mencakup riset lain yang masih berkaitan dengan sistem ini,” jelas Bondan.

Komitmen Bondan dan timnya untuk terus mengembangkan riset agar lebih efisien dan bernilai tinggi bagi masyarakat tercermin dari berbagai inovasi yang dihadirkan pada tahun kedua pengembangan AMCS.

Salah satu terobosannya adalah pengembangan dedicated AMCS board yang telah terintegrasi dengan sistem komunikasi luar awan. Teknologi ini dirancang untuk memperluas jangkauan perangkat di area pertanian yang luas dan terpencil.

“Ini merupakan kebaruan yang kami capai di tahun kedua. Board khusus ini memungkinkan AMCS bekerja secara lebih andal di lapangan, termasuk di wilayah tanpa jaringan internet stabil,” tambahnya.

Bondan mengatakan bahwa BRIN membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari kalangan industri maupun akademisi, guna mempercepat pengembangan teknologi ini. Dengan dukungan penuh dari Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, AMCS diharapkan dapat terus dikembangkan sebagai solusi inovatif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Salah satu bentuk uji coba teknologi AMCS dilakukan di lahan budi daya jamur tiram, bekerja sama dengan PT Jamur Cikuda Nusantara di Parung Panjang dan CV Puncak Agro Mandiri di Malang.

“Pada tahap awal, sistem kami digunakan untuk memantau lingkungan. Parameter yang diamati meliputi suhu, kadar CO dan CO₂, intensitas cahaya, pH, serta produksi dan konsumsi daya melalui sistem AWS,” terang Bondan.

Melalui teknologi seperti AMCS, Indonesia diharapkan mampu menjadi pelopor dalam penerapan teknologi presisi yang mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author