Tri Mumpuni Ajak Periset BRIN Beri Kontribusi Terbaik untuk Bangsa

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Mumpuni menyampaikan bahwa kegiatan berjalan dan bersepeda memberikan pembelajaran dan filosofi dari keduanya penting bagi kehidupan manusia.

“Dengan berjalan kita berarti masih sehat dan hidup. Dengan bersepeda kita belajar mengenai roda berputar, seperti kehidupan manusia yang kadang di bawah dan di atas. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran di kehidupan kita,” kata Tri usai mengikuti fun bike dan fun walk bersama pimpinan dan civitas BRIN di Jakarta pada Minggu (7/5/2023).

Tri mengapresiasi kepada semua civitas BRIN yang telah melalui dua tahun perjalanan BRIN. Meski ada krikil yang dilalui, menurutnya dua tahun merupakan usia yang cukup untuk membuat anak bayi dari lahir, melangkah dan bisa berjalan.

“Mudah-mudahan BRIN dapat berjalan ke depan selalu penuh dengan segala kebahagiaan, penting kita berada di BRIN merupakan takdir yang diterima karena BRIN kumpulan dari pusat riset, ingat riset ini bukan buat kita tapi usaha kita untuk membuat indonesia lebih baik melalui karya inovasi,” sebutnya.

Dia mengajak civitas BRIN untuk melihat ke depan, agar dapat berpikir dan berkontribusi terbaik. Menurutnya ini menjadi tanggungjawab moral bagi periset untuk bisa berkarya melakukan riset dan inovasi.

Tri berharap hasil riset dan inovasi BRIN dapat menjawab tantangan bangsa dan dapat berguna untuk masyarakat yang menantikan hasil karya periset dan inovator BRIN untuk menambah kemakmuran dan kesejahteran rakyat.

“Saya yakin dengan kolaborasi dan sinergi kita bisa memberi yang terbaik bagi Indonesia,” ucapnya.

Dua Tahun BRINteraksi

Peringatan dua tahun BRINteraksi menjadi momentum untuk mengelorakan semangat dalam meningkatkan kualitas riset dan kolaborasi dengan publik.

“Jika tahun lalu kita memperingati setahun BRINteraksi yang membawa semangat transformasi. Kini, dua tahun BRINteraksi mengusung semangat yang lebih menggelora. Semangat dalam meningkatkan kualitas riset dan kolaborasi dengan publik,” ungkap Handoko.

Dijelaskan Handoko, dua tahun transisi BRIN merupakan masa yang penuh dedikasi. Ia menyebut Civitas BRIN ini merupakan ASN luar biasa yang sudah berkorban karena tidak pernah ada di republik ini, terjadi integrasi sebesar ini.

“Kita sudah melalui dengan baik meskipun ada kerikil. Tapi yang terpenting bahaw BRIN ada bukan untuk kita para periset, tapi untuk indonesia,” ujarnya.

Handoko menyadari walaupun telah berjalan selama dua tahun, perubahan menuntut komitmen yang kuat, keteguhan, dan persistensi seluruh sivitas BRIN. Tiga hal inilah yang menjadi kekuatan dalam menyatukan civitas yang berasal dari multi entitas.

“Satu hal yang saya banggakan adalah upaya kita melalui masa transisi. Hal itu capaian yang patut diapresiasi, di mana kita bersama-sama menunjukan daya juang yang kuat dan ketangguhan dalam menghadapi banyak tantangan demi ekosistem riset yang lebih progresif,” ujarnya.

Menurut Handoko, ada hal yang menjadikan BRIN memiliki keunikan tersendiri. Hal ini karena BRIN tidak hanya milik periset, namun milik semua masyarakat Indonesia. Di mana publik bisa ikut menikmati ekosistem riset yang inklusi.

“Masih ada banyak PR yang harus kita kerjakan, saya harap semua bersabar, saya pastikan dapat lebih baik. Saya harap juga semua semakin fokus, dan kerja keras menghadapi PR dari negara supaya bisa lebih berkontribusi untuk bangsa dan masyarakat,” terangnya.

Pada kesempatan itu, BRIN memberikan penghargaan Periset Berprestasi BRIN Tahun 2023 , yang telah mencapai output tertinggi baik dalam bentuk Hasil Kerja Minimal (HKM), Keluaran Kinerja Minimal (KKM) dan rekam jejak risetnya. BRIN juga mengumumkan penerima Anugerah Kekayaan Intelektual BRIN Tahun 2023, berdasarkan nilai royalti tertinggi tahun 2022. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author