TechnologyIndonesia.id – Tim Peneliti Daur Ulang Baterai dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bertemu Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko untuk membahas pengembangan dan sinergi riset teknologi daur ulang baterai di Indonesia pada Kamis (09/01/2025).
Koordinator Peneliti Daur Ulang Baterai UGM, Indra Perdana menjelaskan bahwa timnya telah melakukan riset sejak 2015 untuk menemukan teknologi proses yang mampu mengolah berbagai jenis baterai litium.
“Kami sudah melakukan riset di laboratorium, dan hasilnya cukup berhasil. Harapan kami adalah bersama BRIN, proses ini dapat dikembangkan ke skala yang lebih besar, hingga mencapai level industri,” tuturnya.
Indra juga menyoroti urgensi pengembangan teknologi ini seiring meningkatnya elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
“Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan menghadapi tantangan terkait limbah baterai. Harapannya, teknologi yang kita kembangkan mampu memberikan solusi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Engineering Research and Innovation Center UGM, Prof. Tumiran, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendukung penguatan ekonomi nasional.
“Maksud dan tujuan kami adalah agar apa yang dicapai ini bisa diwujudkan dalam satu industri untuk penguatan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Handoko memberikan pandangannya terkait langkah strategis yang diperlukan untuk membawa teknologi ini ke tahap komersialisasi.
“Teknologi proses menjadi kunci utama dalam memastikan efisiensi biaya dan skala ekonomi. Kita harus mencari mitra strategis untuk mempercepat implementasi teknologi ini,” jelas Handoko.
Ia juga menegaskan pentingnya transfer pengetahuan dan kemitraan dengan produsen teknologi. “Kami mendukung upaya ini, tetapi perlu ada sinergi dengan mitra strategis yang fokus pada teknologi proses untuk memastikan keberlanjutannya,” tambahnya.
Pertemuan antara Kepala BRIN dengan Tim Peneliti Daur Ulang Baterai dari UGM ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memetakan kolaborasi antara BRIN, UGM, dan industri terkait. Selain itu, kolaborasi berbagai pihak ini diharapkan dapat mewujudkan teknologi daur ulang baterai yang efisien dan ramah lingkungan di Indonesia semakin nyata.
Riset dan inovasi dalam daur ulang baterai tidak hanya menjadi solusi bagi masalah limbah, tetapi juga membuka peluang besar untuk mendukung kemandirian teknologi dan memperkuat daya saing industri nasional. (Sumber: brin.go.id)