Siklus Inovasi Perlu Dukungan SNI

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Era Revolusi Industri 4.0 membuka peluang bagi Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi menghasilkan karya-karya bermutu. Agar bisa diterima pasar, karya inovatif harus didukung standardisasi sebagai acuan mutu bagi produk barang atau jasa.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Nasrudin Irawan mengatakan di dalam siklus inovasi, yang diawali dari penggalian ide sampai diterimanya produk oleh pasar, standardisasi tidak hanya memiliki peran sebagai gerbang keberterimaan produk tersebut oleh pasar. Standardisasi bahkan dapat memberikan kontribusi efisiensi proses penciptaan inovasi sejak tahapan penggalian ide untuk pengembangan inovasi.

“Standar produk yang digunakan sebagai acuan regulasi maupun standar produk yang terbukti diterima oleh pasar dapat digunakan sebagai referensi dalam tahapan penggalian ide inovasi produk terkait,” ungkap Nasrudin di Jakarta pada Kamis (25/4/2019).

Menurut Nasrudin, standar merupakan platform bagi inovasi. Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) akan memberikan jaminan keamanan, keselamatan, kesehatan, dan fungsi lingkungan atas suatu produk yang dihasilkan.

Salah satu produk yang terus mengalami inovasi adalah mainan anak. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan konsumen, BSN telah menetapkan beberapa SNI tentang Mainan Anak. Sebagian SNI tersebut telah diadopsi Kementerian Perindustrian ke dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 24/M-IND/PER/4/2013 Tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan secara wajib, dengan perbaikan pertama di Peraturan Menteri Perindustrian No 55/M-Ind/PER/11/2013 dan perbaikan kedua di Peraturan Menteri Perindustrian No. 111/M-Ind/PER/12/2015.

Dalam Peraturan Menteri tersebut, definisi mainan adalah setiap produk atau material yang dirancang atau dengan jelas diperuntukkan penggunaannya oleh anak dengan usia 14 tahun ke bawah. Dengan adanya peraturan tersebut, maka produk mainan anak yang beredar di pasar Indonesia harus memenuhi SNI.

SNI Mainan Anak yang diberlakukan secara wajib oleh Kementerian Perindustrian meliputi SNI ISO 8124 – 1:2010, Keamanan mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis; SNI ISO 8124 – 2:2010, Keamanan mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar; SNI ISO 8124-3:2010, Keamanan mainan – Bagian 3:Migrasi unsur tertentu; SNI ISO 8124-4:2010, Keamanan mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal; SNI IEC 62115:20111 Mainan elektrik- Keamanan; SNI 7617:2010 Tekstil – Persyaratan zat warna azo, kadar formaldehida dan kadar logam terekstraksi pada kain untuk pakaian bayi dan anak, serta EN 71-5 Chemical toys (sets) other than experimental sets.

“Zat warna azo karsinogen merupakan zat warna sintetik yang dapat menyebabkan kanker pada manusia. Tidak dapat dibayangkan apabila anak kita terkena penyakit kanker akibat menjilat mainan yang menggunakan zat tersebut. Itulah sebabnya dalam mainan anak juga tidak diperkenankan adanya zat warna azo karsinogen,” papar Nasrudin.

Sampai saat ini tercatat sudah ada 160 pelaku usaha dengan lebih dari 90 merek yang mengantongi sertifikat SNI. Salah satunya, PT Sinar Harapan Plastik (PT SHP), sebuah perusahaan manufaktur plastik injection yang memproduksi mobil-mobilan dan sepeda mainan tunggang berbahan baku plastik.

Berawal dari penerapan ISO 9001:2008 tentang Sistem Manajemen Mutu, PT SHP ingin membesarkan perusahaannya dengan sistem. “Dengan menggunakan sistem, maka usaha kami besar. Dengan sistemlah, produksi akan meningkat dan efisien,” ujar Direktur Utama PT SHP Harry Tio.

Pada tahun 2014, PT SHP mulai menerapkan SNI mainan anak dan terus berinovasi dan mempertajam kreasi dalam industri mainan di Indonesia agar menghasilkan produk yang berkualitas dan aman bagi anak-anak Indonesia. Konsistensi PT SHP dalam menerapkan SNI pun membuahkan hasil nyata. Dalam empat tahun terakhir, PT SHP selalu meraih penghargaan SNI Award.

Sebagai bagian dari usaha untuk mensosialisasikan pentingnya standardisasi dan penilaian kesesuaian dalam siklus inovasi, BSN berpartisipasi pada Indonesia Science Day 2019 dengan menghadirkan informasi seputar SNI serta inovasi mainan anak di Gedung PP-Iptek, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada 25 – 28 April 2019.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author