Perbanyak Beasiswa, Kemenristekdikti Akan Pangkas Anggaran Operasional

alt
Menristekdikti Mohamad Nasir dalam pertemuan bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Senin (30/1/2017) di Grha Sabha Pramana, UGM (foto Humas UGM)
 
YOGYAKARTA – Anggaran pendidikan tinggi yang dikelola oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengalami penurunan dari Rp 40 Triliun pada 2016 menjadi Rp 39 Triliun. Penurunan anggaran tahun 2017 ini menuntut Kemenristekdikti memangkas anggaran operasional untuk mempertahankan alokasi dana beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu.
 
“Untuk tahun 2017 kami akan mengalokasikan beasiswa sebanyak 80 ribu dari yang sebelumnya 60 ribu. Ini suatu perjuangan yang harus kita lakukan, meskipun anggaran turun tapi jumlah beasiswa harus terus naik,” ujar Menristekdikti Mohamad Nasir dalam pertemuan bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Senin (30/1/2017) di Grha Sabha Pramana, UGM.
 
Dalam pertemuan yang diadakan di sela Rakernas Kemenristekditi ini, perwakilan dari 14 perguruan tinggi yang hadir menyampaikan evaluasi serta aspirasi mereka terkait pelaksanaan pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu isu yang disampaikan adalah kuota beasiswa yang semakin menurun dan memperkecil kesempatan bagi mahasiswa yang tidak mampu untuk memperoleh bantuan dana pendidikan.
 
Menristekdikti menjelaskan, jumlah keseluruhan beasiswa yang diberikan oleh Kemenristekdikti selama ini tetap sama, yaitu 60 ribu beasiswa per tahun. Namun, seiring bertambahnya jumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia, alokasi beasiswa ke masing-masing perguruan tinggi berkurang karena sebagian beasiswa harus dialokasikan ke perguruan tinggi baru.
 
“Dulu alokasinya sebesar 60 ribu beasiswa untuk 82 perguruan tinggi. Dengan penambahan PTN baru maka menjadi 60 ribu beasiswa dibagikan kepada 122 perguruan tinggi. Alokasi per perguruan tinggi semakin kecil karena jumlah pembaginya semakin besar,” jelas Nasir. 
 
Menurut Nasir, untuk mengatasi persoalan ini, rasionalisasi anggaran menjadi satu-satunya cara untuk tetap mempertahankan jumlah beasiswa bagi mahasiswa. Melalui rasionalisasi ini, Kemenristekdikti mampu menambah jumlah beasiswa yang akan diberikan pada 2017. Tahun ini Kemenristekdikti juga akan menambah besaran dana untuk penerima Bidik Misi dari Rp 600 ribu per orang menjadi Rp 650 ribu. 
 
Peningkatan alokasi anggaran untuk pendidikan tinggi masih menjadi hal yang sulit mengingat pemerintah masih memprioritaskan pembiayaan sekolah dasar dan menengah. “Dilihat secara makro, kalau dari skala prioritas memang menyelesaikan sekolah dasar dan menengah menjadi wajib bagi negara. Karena itu alokasi anggaran pun masih ditekankan ke sana,” ucapnya.
 
Meski demikian, Kemenristekdikti akan terus berusaha untuk mengelola anggaran yang ada dengan maksimal untuk memajukan kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Misalnya dengan revitalisasi sarana laboratorium yang dapat menggenjot produk riset dan inovasi Indonesia. Menristekdikti pun meminta mahasiswa untuk dapat terus mengawal kebijakan yang dijalankan dan mendukung rencana pemerintah untuk mewujudkan perguruan tinggi berkualitas dunia.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author