Pelajar Indonesia Raih Penghargaan di Intel ISEF 2017

alt
 
Technology-indonesia.com – Empat pelajar Indonesia dengan tiga penelitian berhasil meraih penghargaan di ajang Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2017 di Los Angeles Convention Center, California, Amerika Serikat pada 14 hingga 19 Mei 2017.
 
Salah satu pelajar yang berhasil meraih penghargaan utama (Grand Awards) adalah Latifah Maratun Sholikhah dari SMA Negeri 1 Teras, Boyolali, Jawa Tengah. Karya penelitiannya berjudul Neglected Children: Case Study of Public Attitudes toward Children with HIV AIDS in 6 (Six) Sub-Districts in Surakarta mendapatkan penghargaan 4th Place Grand Awards on Category of Social and Behavioral Sciences
 
Latifah merupakan pemenang pertama Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-48 Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh LIPI. Selain mendapat penghargaan utama, Latifah juga memperoleh penghargaan sebagai Honorable Mentions from American Physiological Association
 
Sementara tiga pelajar dengan dua karya penelitian mendapat penghargaan untuk kategori Special Awards.  Pelajar ini adalah Azizah Dewi Suryaningsih dari SMA Negeri 1 Yogyakarta dengan karya penelitian Bamboo Forest as a Natural Levee of Pyroclastic Flows in Merapi Volcano. Dia mendapatkan penghargaan Special Awards, Third Place from American Geosciences Institute. Azizah merupakan pemenang pertama Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelautan (IPK) LKIR Ke-48 Tahun 2016. 
 
Special Awards lainnya diperoleh Bagus Putra dan Made Prasanta dari SMA Negeri Bali Mandara, Indonesia. Keduanya menerima Special Awards, Third Place from American Meteorological Society berkat karya penelitian Smart Digital Psychrometer for Forecasting Local Weather. Keduanya merupakan pemenang Medali Emas Olimpiade Peneliti Siswa Indonesia (OPSI) Tahun 2016 yang diselenggarakan Kemendikbud.
 
Tri Nuke Pudjiastuti, Deputi Bidang IPSK LIPI (Ketua Dewan Juri LKIR 2016) berharap ke depan talenta-talenta peneliti muda ini dapat dikembangkan lebih baik lagi untuk menjadi peneliti masa depan Indonesia. “Kami juga berharap generasi muda semakin mencintai dunia penelitian, apalagi sudah ada contoh pelajar yang mampu berprestasi di tingkat internasional seperti sekarang,” tuturnya.
 
Ajang Intel ISEF kali ini melibatkan 1.778 pelajar dari 78 negara. Keikutsertaan LIPI dalam ajang ini dimulai sejak 2011. Tahun ini, LIPI mengirimkan 5 karya penelitian, yang melibatkan 7 pelajar SMA sebagai finalis Intel ISEF, 2  pelajar SMA sebagai pengamat (observer) dan 1 siswa SMP yang juga merupakan perwakilan Indonesia di ajang Intel International Broadcom Master, yakni ajang pengenalan sains bagi remaja di bawah usia 15 tahun.
 
Selain kompetisi, Intel ISEF juga diisi dengan kegiatan seperti Intel ISEF Alumni Entrepreneur Panel dan Excellence in Science and Technology Panel yang menghadirkan penerima Nobel dan peraih Fellow maupun medali di ajang inovasi teknologi. Tujuan kegiatan ini untuk menginspirasi remaja dari seluruh dunia untuk menekuni bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 
 
Di sela-sela ajang berlangsung, delegasi Indonesia juga melakukan audiensi ke Konsulat Jenderal Los Angeles serta Science Tour to Grifith Observatory.
 
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author