Technology-Indonesia.com – Myanmar siap menjadi tuan rumah perhelatan Asean Science Technology Innovation Week (ASTIW) ke-10 dan ASEAN Committee on Science and Technology (ASEAN COST) ke-73 tahun 2017.
Deputy Minister of Education Myanmar U Win Maw Tun mengatakan, selama ini ASEAN dalam usianya yang menginjak 50 tahun selalu menekankan pentingnya pengembangan bidang sains dan teknologi.
“Hal itu selalu dilakukan dan dibahas secara konsisten oleh negara Asean seperti yang dilakukan dalam beberapa kali ASEAN COST meeting. Karena itu, Myanmar akan siap untuk membantu ASEAN mengembangkan sains dan teknologi,” tutur U Win Maw Tun saat acara Welcoming Dinner para peserta COST ke-73, Senin (16/10) malam.
Tak hanya berhenti pada pengembangan sains dan teknologi saja, kini ASEAN harus siap mengembangkan dan menerapkan inovasi. Hal ini akan dibahas dalam ASEAN COST khususnya, dan ASTIW pada umumnya.
Sebagai perwakilan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan ASTIW dan ASEAN COST ke-73 akan menjadi ajang diskusi dan secara bersama melakukan persetujuan kerjasama dalam berbagai bidang sains, teknologi dan inovasi.
“Ujungnya, saat 17th Asean Ministerial Meeting On Science and Technology (AMMST) pada 20 Oktober 2017 akan banyak keputusan penting bagi negara ASEAN untuk bekerjasama membangun kemajuan teknologi dan inovasi,” ucapnya.
ASTIW-10 akan menghadirkan pameran sains dan teknologi dari beberapa negara Asean. Indonesia yang menjadi tuan rumah pada acara 9th ASEAN Science and Technology Week (9th ASTW) di Bogor 18-25 Agustus 2014, akan ikut berpartisipasi.
Beberapa negara mitra ASEAN seperti Amerika Serikat dan India turut ikut dalam eksibisi yang berlangsung di Myanmar International Convention Center (MICC) 2. Pesta Iptek ASEAN ini diselenggarakan tiap tiga tahun dan merupakan ajang promosi Iptek dan Inovasi bagi Negara-negara Anggota ASEAN COST.