Tanoto Foundation Gelar TSRA 2014

JAKARTA – Jumlah peneliti di lembaga riset maupun perguruan tinggi di Indonesia belum ideal. Menurut data Pusbindiklat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2013, saat ini hanya ada sekitar 24 ribu peneliti di Indonesia. Idealnya, Indonesia membutuhkan 200 juta peneliti di berbagai bidang.

Dalam upaya mendukung jumlah peneliti di Indonesia, Tanoto Foundation (TF) kembali menyelenggarakan Tanoto Student Research Award (TSRA). Bermitra dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Hasanuddin (Unhas), TF mengajak generasi muda untuk melakukan berbagai riset dan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami percaya generasi muda memainkan peran kunci dalam meningkatkan dan mendukung iklim riset di Indonesia,” kata Anderson Tanoto, anggota Broad of Trustees Tanoto Foundation dalam Media Briefing TSRA 2014 di Jakarta (29/1).

Sihol Aritonang, Ketua Pengurus TF, menerangkan bahwa dalam penyelenggaraan TSRA, TF bermitra dengan Institut Teknologi Bandung sejak 2007 dan Institut Pertanian Bogor sejak 2012. Pada tahun 2013 Universitas Hasanuddin menyusul menjadi mitra. “Selanjutnya pada 2014, TF akan mengandeng Universitas Sumatera Utara.”

Menurutnya, pelaksanaan TSRA ini sejalan Visi Pembangunan IPTEK 2025 yaitu mewujudkan iptek sebagai pendukung nasional untuk meningkatkan peradaban, kemandirian, dan kesejahteraan bangsa. “Hal ini sesuai dengan visi TF untuk menjadi pusat unggulan dalam penanggulangan kemiskinan melalui pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup,” lanjutnya.

Sejak awal penyelenggaraan, TSRA telah menghasilkan beragam penelitian dari mahasiswa yang diharapkan bisa terus dikembangkan agar bisa bermanfaat secara langsung bagi masyarakat.

Dalam acara tersebut ditampilkan presentasi hasil riset pemenang TSRA 2013. Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) Unhas mempresentasikan riset tentang pemanfaatan protein bioaktif alga merah serta potensinya sebagai anti kanker. Sementara Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (Himateta) IPB mempresentasikan dua penemuannya yaitu alat perangkap hama keong mas dan teknologi pendeteksi sinyal handphone untuk mengurangi penyalahgunaannya di Lembaga Pemasyarakatan. SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author