Mozambik Tertarik Belajar Teknologi Di Indonesia

Mosambik
Menteri Sains dan Teknologi Mozambik, Venancio Simao Massinge mengatakan negerinya memerlukan strategi untuk mengembangkan sains dan teknologi di negerinya.
 
“10 tahun ke depan kami harus mempunyai strategi inovasi untuk mengembangkan teknologi,” ujar Venancio usai menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata di Jakarta, Rabu (14/9).
 
Menristek Suharna pada kesempatan itu menyebut Mozambik sedikitnya tertarik belajar iptek dari Indonesia khususnya bidang dirgantara dan ruang angkasa, bioteknologi, energi, tranportasi, mitigasi bencana, teknologi informasi dan komunikasi serta material maju, Kerjasama akan dilakukan dalam bentuk kegiatan penelitian bersama, pertukaran informasi iptek, pertukaran ilmuwam dan peneliti, pelatihan, seminar dan berbagai bentuk kegiatan pengembangan SDM.
 
Menurut Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Marzan, Aziz Iskandar, khusus kerjasama Mozambik dengan BPPT akan berkisar mengenai pelatihan dan pengembangan SDM bidang agrikultur.
 
“Kerjasama iptek harus selalu bisa memanfaatkan hubungan bilateral lebih dari hubungan antar negara atau antar warga negara antara Indonesia dan Mozambik,” kata Marzan.
 
Sementara Kepala LAPAN Bambang Tejasukmana mengatakan teknologi digarantara Indonesia lebih maju dari Mozambik. “Selama ini kita banyak kerjsama dengan negara-negara di Asia Pasifik. Dengan Mozambik adalah kerjasama LAPAN pertama kalinya,” kata Bambang.
 
Pada akhir sambutan Menteri Sains dan Teknologi MOzambik, Venancio mengharapkan agar kerjasama iptek tidak hanya sekadar di atas kertas. “Kami harap ada perngertian dari Indonesia terhadap kebutuhan pengembangan iptek di negeri kami,” kata Venancio.
 
Kerjasama ini segera ditindaklanjuti dengan pembentukan Steering Commite yang terdiri dari para pengambil kebijakan dan kedua negara yang akan bertemu secara rutin membahas perencanaan, monitoring dan evaluasi kerjasama iptek.
 
Menristek juga menekankan pentingnya kerjasama keduanegara ini juga untuk mengantisipasi isu-isu global seperti ketahanan pangan, energi dan kesehatan.
 
Rombongan Kementerian Sains dan Teknologi MOzambik ini akan berakhir pada 17 September mendatang. Selama di Indonesia rombongan akan mengunjungi Puslit Bioteknologi LIPI, LAPAN, laboratorium LIPI, BPPT, BATAN di Puspitek Serpong.*  
   

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author