Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir meresmikan dua wahana baru spektakuler di Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek), di area Taman Mini Indonesia Indonesia Indah, Jakarta. Peresmian dua wahana ini bersamaan dengan pembukaan Indonesia Science Day (ISD) 2018.
Direktur PP-Iptek, Mochammad Syachrial Annas mengatakan pameran ISD 2018 yang berlangsung pada 20-22 April 2018 diselenggarakan untuk memperingati hari jadi PP-Iptek ke 27 pada 20 April 2018. ISD 2018 menampilkan hasil inovasi dan penemuan dari 41 lembaga baik pemerintah maupun swasta.
“Indonesia Science Day 2018 menjadi ajang unjuk penemuan dan inovasi yang telah dilakukan oleh perguruan tinggi, lembaga litbang dan industri yang ada di Indonesia kepada masyarakat. ISD 2018 juga sebagai wadah bagi pelaku riset secara umum untuk memberikan pendidikan agar lebih membumikan iptek, sehingga lebih dekat dengan masyarakat,” kata Syachrial dalam pembukaan pameran ISD 2018, di PP-Iptek, area kompleks TMII, Jakarta (20/4/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti mengatakan PP-Iptek merupakan wahana untuk pembelajaran sains dan teknologi bagi anak Indonesia dengan cara baik dan mudah. Dengan penambahan dua wahana baru, Menristekdikti berharap, pembelajaran anak Indonesia makin baik.
“Orang sering bilang kalau belajar ilmu pengetahuan yang bersifat alamiah (natural science) itu terlalu sulit, tidak bisa membayangkan bentuknya seperti apa. Dengan wahana ini harapannya mereka bisa belajar dengan cara bermain tetapi dapat belajar ilmu pengetahuan. Logikanya diajak berpikir dengan baik,” terangnya.
Dua wahana baru yang diresmikan Menristekdikti adalah Stereo Visual dan Self Balancing Wheel. Wahana Stereo Visual merupakan wahana peragaan bertema penglihatan stereo manusia (stereo vision) yang bertujuan memberikan pengetahuan kepada pengunjung tentang teknologi visual. Wahana Stereo Visual terdiri dari 24 peragaan tentang prinsip penglihatan secara stereo dan prinsip animasi 2D hingga 4D.
Sementara wahana Self Balancing Wheel merupakan alat peraga transportasi personal beroda satu atau lebih dengan mengunakan teknologi elektronik pintar (smart) untuk mengatur kesetimbangan orang yang menaikinya. Wahana ini terdiri dari 5 peragaan dengan menggunakan sensor giroskop untuk membaca orientasi dan mengatur kesetimbangan.
Menristekdikti berharap wahana seperti PP-Iptek dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia agar anak Indonesia bisa memahami ilmu pengetahuan dengan mudah. Menteri Nasir optimis jika PP-Iptek bisa dikembangkan terus-menerus, maka lima atau sepuluh tahun ke depan anak Indonesia akan menguasai ilmu pengetahuan dengan baik.
“Tanpa dibantu alat peraga kita akan sulit mempelajari apa yang ada di dalamnya. Kemampuan kita membaca masih sangat rendah, kalau dibantu alat ini mudah-mudahan bisa mempercepat pemahaman terhadap ilmu pengetahuan,” lanjutnya.
Menristekdikti juga berencana melakukan revitalisasi PP-Iptek, karena wahana ini nantinya akan menjadi rujukan nasional di bidang taman sains. Interior bangunan akan diperbaiki dan harapannya semua base on technology. Misalnya pasokan listrik bukan lagi dari PLN tetapi berasal dari solar cell.
Selain kedua wahana baru tersebut, Menristekdikti juga meresmikan wahana Junior Scientist Area yang merupakan kolaborasi antara PP-IPTEK dengan PT. Kalbe Farma, Tbk dalam kaitannya meningkatkan wawasan iptek anak-anak usia muda dan menginspirasi mereka dalam mengembangkan sebuah karya iptek.