Mapala Silvagama Eksplorasi Dua Taman Nasional di NTT

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Mahasiswa Pecinta Alam Silvagama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil melaksanakan ekspedisi di Taman Nasional Kelimutu dan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ekspedisi yang dilakukan pada pertengahan Februari 2018 mengusung tema Nara di Tanah Naga dan Griya para Garugiwa. Mapala Silvagama menurunkan lima anggota ke Taman Nasional Kelimutu pada 12-25 Februari dan 6 anggota ke Taman Nasional Komodo pada 13-26 Februari.

Ketua Ekspedisi 50 Taman Nasional, Arifatul Lutfa mengatakan ekspedisi ini merupakan lanjutan dari 14 destinasi Taman Nasional yang telah dieksplorasi dalam Kegiatan Ekspedisi 50 Taman Nasional semenjak 2014.

“Ekspedisi di kedua Taman Nasional NTT ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya konservasi alam melalui pengambilan data kearifan lokal,”jelasnya.

Arifatul menyampaikan Mapala Silvagama telah berhasil melaksanakan ekspedisi dengan lancar. Terdapat berbagai hal yang menarik dibawa kembali oleh tim dari lapangan.

“Nusa Tenggara Timur masyhur dengan budaya yang kental dan kehidupan sehari-hari bersinggungan dengan alam. Karena itu sangat menarik untuk diungkap bagaimana kehidupan masyarakat lokal di sana, terlebih lagi aktivitas – aktivitas yang menjadi usaha dalam konservasi alam sesuai dengan kepercayaan masyarakat lokal sedari dulu hingga sekarang,”paparnya.

Mapala Silvagama foto bersama Puncak Gunung Kelimutu (Foto Humas UGM)

Berbagai informasi yang diperoleh tim Mapala Silvagama, nantinya akan dituangkan dalam sebuah buku. Buku tersebut akan menjadi buku kedua yang diterbitkan oleh Mapala Silvagama setelah buku pertama berjudul Cerita dari Timur yang diterbitkan 2016.

Arifatul menambahkan dalam beberapa waktu mendatang Mapala Silvagama akan kembali melakukan ekspedisi yang rencananya akan dilaksanakan di Taman Matalawa yang berada di Pulau Sumba.

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Budiadi menyampaikan dukungan terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam upaya konservasi alam termasuk yang dilakukan Mapala Silvagama.

“Kami selalu mendorong adik-adik terutama mahasiswa pecinta alam untuk menjadi pelopor kembali alam terutama ekosistem hutan sehingga kedekatan kita secara keilmuan maupun keahlian kepada hutan semakin baik dan dapat menumbuhkan rasa cinta kepada alam kepada teman-teman yang lain,” katanya.

Rumah adat Desa Saga TN Kelimutu (Foto Humas UGM)

Budiadi berharap hasil kajian Mapala Silvagama nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam hal ini Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dalam membangun role model sebuah Taman Nasional. Selain itu juga dalam penyusunan kebijakan-kebijakan di masa depan sehingga menjadi contoh pengelolaan Taman Nasional yang baik.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author