Produksi Benih Inti Varietas Kedelai Gepak Kuning

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Gepak kuning termasuk salah satu varietas unggul kedelai yang hingga saat ini masih diminati petani dan penangkar benih di sentra produksi kedelai di Indonesia, khususnya daerah Ponorogo dan sekitarnya. Varietas ini dilepas Kementerian Pertanian pada 2008 dengan Pemulia dari Balai Penelitian Tabanan Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) M. Muchlish Adie beserta tim peneliti dengan pengusul Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Varietas yang lahir dengan preferensi tinggi dari petani lokal ini mempunyai potensi hasil hingga 2,86 ton/ha. Varietas ini disukai pengrajin tahu karena rendemen tahu cukup tinggi. Karakter unggul lain seperti adaptif pada lahan sawah maupun tegal, di musim hujan maupun kemarau, agak tahan terhadap ulat grayak, Aphis sp, penggulung daun dan patogen penyebab penyakit Phaedonia Sp.

Dari hasil penelusuran varietas unggul oleh tim Balitkabi pada bulan April lalu diperoleh informasi dari penangkar benih skala sedang UD. Dwi Saputra di Desa Jetis, Kab. Ponorogo, jika varietas Gepak kuning masih disukai di Ponorogo, Nganjuk, Madiun, Pacitan bahkan Kab. Bandung Jawa Barat. UD Dwi Saputra hingga saat ini masih konsisten memproduksi varietas Gepak Kuning baik untuk melayani permintaan benih maupun untuk kedelai konsumsi dengan kuantitas benih 2,5-20 ton dan untuk konsumsi sekitar satu ton setiap bulannya.

Melihat kontinyuitas permintaan terhadap varietas Gepak Kuning setiap tahun, ketersediaan benih sumber mutlak diperlukan. Inilah yang menjadi mandat Balitkabi melalui Unit Penyedia Benih Sumber (UPBS). Untuk keperluan memproduksi benih sumber, telah ditanam varietas Gepak Kuning di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Kendalpayak.

Standar produksi benih sumber diikuti mulai pratanam, penanaman, perawatan termasuk roguing (membuang tanaman simpang selain varietas Gepak kuning), panen, hingga prosesing dilakukan dengan hati-hati. Pada pertanaman kali ini varietas Gepak kuning yang dihasilkan di IP2TP Kendalpayak dikhususkan untuk tujuan produksi benih inti (nucleous seed). Benih inti Gepak Kuning ini selanjutnya akan digunakan untuk perbanyakan atau menghasilkan benih penjenis (breeder seed/BS).

Harapannya benih penjenis Gepak Kuning yang diperbanyak dari benih inti yang sekarang tengah dilakukan prosesing akan menghasilkan perbanyakan benih kelas-kelas selanjutnya, yaitu benih dasar dan benih pokok di tingkat penangkar benih seperti UD. Dwi Saputra salah satunya. Muaranya, diharapkan tiba di petani sebagai ujung tombak produksi kedelai untuk keperluan konsumsi dan kesejahteraan dapat dinikmati petani, pengrajin maupun penangkar benih. (Sumber Balitkabi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author