Kemenristekdikti Gelar Safari PUI 2017 di 24 Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan

alt

 
Jakarta, technology-indonesia.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan menggelar Safari Pusat Unggulan Iptek (PUI) 2017 pada 11 Juli hingga 10 Agustus 2017 di 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Pertimbangan pemilihan lokasi Safari PUI karena acara puncak acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2017 dipusatkan di Sulawesi Selatan.
 
Menristekdikti, Mohammad Nasir mengatakan pelaksanaan Safari PUI 2017 dimulai dari Kota Palopo kemudian berpindah ke Kabupaten/Kota lain di Sulawesi Selatan. Safari PUI bertajuk Bakti teknologi untuk Negeri akan berakhir di Kota Makassar bertepatan dengan puncak peringatan Hakteknas ke-22.
 
“Untuk pangan, khususnya padi, kami akan kembangkan 100 ribu hektar di 24 Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Sulawesi Selatan. Sekarang sedang penangkaran benihnya sekitar 100 hektar. Harapannya, hasilnya bisa disebar untuk 100 ribu hektar,” ungkap Menristekdikti seusai Video Conference peresmian Safari PUI 2017 di Jakarta, Selasa (11/7/2017).
 
Video Conference dilaksanakan Menristekdikti di Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta dengan Walikota Palopo, Judas Amir dan masyarakat petani peserta pelatihan di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Palopo.
 
Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, Patdono Suwignjo mengatakan meskipun Kemenristekdikti sudah membina PUI di daerah, namun masih banyak potensi di daerah yang bisa dikembangkan menjadi produk daerah yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
 
“Untuk itu kita melakukan Safari PUI ke daerah-daerah supaya mengetahui potensi daerah yang selama ini masih belum tersentuh oleh PUI-PUI yang sudah dibangun. Melalui kegiatan ini, mereka bisa mengetahui apa saja yang sebetulnya bisa dikembangkan dari potensi daerah yang ada,” terangnya.
 
Menurut Patdono, dalam Safari PUI akan dilakukan pelatihan-pelatihan serta transfer teknologi supaya potensi daerah bisa menjadi produk daerah yang bisa diproduksi secara massal.
 
“Di dalam Safari PUI ini kita juga melakukan mengenai teknologi pasca panen dari produk-produk di daerah supaya pemprosesan terhadap potensi daerah bisa dilakukan lebih efektif dan efisien. Ini akan kita lakukan sampai nanti semua daerah mempunyai potensi produk yang bisa dikomersialkan,” ungkap Patdono. 
 
Safari PUI 2017, lanjut Patdono, juga bertujuan memberikan akses informasi sehingga daerah-daerah bisa mencari informasi, menggalang kerjasama, dan meminta bantuan kepada PUI yang sudah maju baik melalui fasilitasi Kemenristekdikti maupun secara mandiri.
 
Kegiatan pembuka sekaligus launching Safari PUI 2017 diawali pelatihan terkait sagu dan rumput laut di kota Palopo. Agenda ini melibatkan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kota Palopo, masyarakat petani sagu dari Kelompok Tani Mekar Jaya, masyarakat petani rumput laut dari Kelompok Tani Bunga Karang, dan UKM pengolah rumput laut CV Lestari Nusantara. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari Universitas Andi Djemma, Universitas Tjokroaminoto, IAIN Palopo, STIEM Palopo, STISIPOL Veteran – Palopo, dan STIKES Palopo.
 
Pelaksanaan Safari PUI akan terbagi dalam 5 gelombang selama lima minggu mulai kurun waktu minggu II Juli 2017 – Minggu 2 Agustus 2017. Gelombang I (Minggu II Juli 2017) di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Toraja Utara, dan Kota Palopo. Gelombang II (Minggu III) di Kabupaten Tanah Toraja, Enrekang, Sidenreng Rappang, Pinrang, dan Kota Pare-pare. Gelombang III (Minggu IV) di Kabupaten Wajo, Soppeng, Barru, Bone, dan Pangkep. Gelombang IV (Minggu I Agustus 2017) di Kabupaten Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, dan Takalar. Terakhir Gelombang V (Minggu II) di Kabupaten Maros, Gowa, Selayar, dan Kota Makassar.
 
Melalui kegiatan Safari PUI 2017 diharapkan dapat terjadi penguatan sinergi lembaga litbang daerah dan masyarakat pengguna sehingga mendorong kapasitas pengelolaan sumber daya daerah, serta dapat mengembangkan potensi unggulan daerah. Harapannya, lembaga litbang dan daerah dapat memanfaatkan sinergi diseminasi ini untuk penguatan dan pemanfaatan potensi unggulan daerah.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author